JAKARTA, KOMPAS.com - Yunus Husein, Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengatakan, pimpinan KPK seharusnya tidak banyak mengeluarkan pernyataan kepada publik agar tidak menjadi polemik. Hal itu dikatakan Yunus saat fit and proper test Capim KPK di Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Rabu (30/11/2011).
Yunus mengaku tengah mengurangi memberi pernyataan kepada media akhir-akhir ini. "Karena prinsipnya, makin banyak kita bicara, makin banyak salah. Kalau omongan sudah keluar jadi milik publik yang susah kita kontrol," kata Yunus menanggapi pertanyaan anggota mengenai banyaknya pernyataan dari pimpinan KPK.
Yunus juga ditanya mengenai tebang pilih penanganan kasus di KPK. Menurut dia, tebang pilih itu merupakan bentuk prioritas. Hal itu penting lantaran keterbatasan sumber daya manusia yang dimiliki.
"Jadi prioritas mana yang penting, mana yang strategis. Kalau ditanya mana yang lebih dulu (ditangani), yah sudah tentu kasus terkait penyelenggara negara dan itu besar. Apalagi terkait sumber-sumber keuangan negara seperti pajak karena menyangkut orang banyak," ucapnya.
Ketika ditanya contoh kasus apa yang akan ditangani, Yunus menjawab, "Nanti kita lihat apa kasus yang masuk (ke KPK), yang ditinggalkan (periode) yang lama. Saya tak akan buat janji kasus ini, kasus ini."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.