Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eks Pekerja Ancam Blokade Jembatan Suramadu

Kompas.com - 16/11/2011, 14:23 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com — Ratusan eks pekerja dan karyawan pembangunan proyek Suramadu mengancam memblokade jembatan, menuntut pembayaran tunggakan biaya proyek yang belum dibayarkan kepada sekitar 13 vendor.

"Kesabaran kami sudah habis dan ini tidak bisa ditawar lagi. Sejak dua tahun lebih kami menunggu, tapi belum ada kejelasan apa pun. Kami mengancam akan memblokade Suramadu kalau tidak dibayar," ujar juru bicara aksi, M Thoriq, di sela unjuk rasa di Surabaya, Rabu (16/11/2011).

Selain pekerja, perwakilan 13 vendor yang menjadi mitra kontraktor proyek pembangunan Jembatan Suramadu juga melakukan aksinya tepat di depan kantor Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS), Jalan Tambak Wedi, Surabaya. "Kami minta pemerintah dan Consortium Indonesian of Contractor (CIC) membayar tunggakan biaya proyek pembangunan. Kalau tidak, kami akan datang lagi dan memblokade sampai ada kepastian pembayaran," ucapnya.

Menurut dia, sebenarnya ada puluhan vendor yang total piutangnya ke pemerintah mencapai Rp100 miliar. Namun, akhir 2010 sudah dibayarkan piutangnya oleh pemerintah sebesar Rp 30 miliar sehingga total piutang vendor yang belum dibayarkan mencapai Rp70 miliar.

Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Pembangunan Jembatan Suramadu Bentang Tengah Ir Atyanto Busono meminta pekerja tidak menutup jembatan karena dikhawatirkan berdampak buruk bagi semua sektor.

Pihaknya juga mendesak Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Keuangan membayar kekurangan dana proyek yang belum dibayarkan kepada vendor. "Kami minta jangan sampai memblokade Suramadu. Massa dan para vendor mohon bersabar sebab masih dalam proses," papar dia.

Atyanto juga menjelaskan, dana itu sebenarnya sudah ada di Daftar Isian Proyek Anggaran (DIPA) Kementerian Keuangan, tapi tidak bisa dicairkan karena diblokir akibat sejumlah persyaratan yang belum dipenuhi. "Salah satunya audit dari BPKP yang sekarang masih dalam proses administrasi anggaran di Kementerian Keuangan. Semoga sebelum akhir tahun sudah selesai," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com