Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hary Tanoesoedibjo Ingin Mengabdi bagi Bangsa

Kompas.com - 12/11/2011, 02:06 WIB

Belakangan ini, sosok Hary Tanoesoedibjo (46) mewarnai media massa dan wacana publik. Sebagai pengusaha media yang sukses, ia memilih berkiprah di dunia politik praktis, bergabung dengan partai politik baru, Partai Nasdem yang dilahirkan pemilik Media Group, Surya Paloh.

Hary memulai kariernya tahun 1989 sebagai pengusaha di Surabaya. Setahun kemudian, ia hijrah ke Jakarta dan merintis usaha di bidang keuangan. Jatuh bangun dalam usaha pernah dirasakannya sehingga tekanan krisis tahun 1998 membawanya memasuki bidang media. Pada 2001, ia mendirikan PT Media Nusantara Citra (MNC).

Hampir satu dekade, MNC berkembang dengan lembaga penyiaran, seperti RCTI, Global TV, MNC TV, televisi berlangganan Indovision dan Top TV, koran Seputar Indonesia, Sindo Radio, portal Okezone.com, serta sejumlah usaha lain. Jika pada 2002 MNC memiliki sekitar 1.000 karyawan, kini sekitar 17.000 karyawan menyandarkan hidupnya di sana.

Dengan semua raihan itu, tak sedikit partai yang meliriknya. Namun, Hary justru memilih Partai Nasdem yang adalah pemain baru di panggung politik Indonesia. Ia pun menyampaikan alasannya kepada Kompas, Kamis (10/11) malam, di Jakarta.

Apa yang melatarbelakangi Anda untuk terlibat di parpol?

Pertumbuhan MNC Group bagus. Harus saya katakan, saat ini MNC pada posisi peak, lagi bagus-bagusnya. Saya juga sudah berhasil mengaderisasi kawan-kawan di kantor sehingga praktis sekarang operasional televisi dan yang lain bukan di saya lagi. Saya tinggal policy yang sifatnya corporate. Perusahaan grup MNC sudah bisa jalan dengan sendirinya.

Sekarang waktunya mengemban destiny saya. Enough is enough. MNC sudah besar dan mapan. Teman-teman sudah siap mengembangkan. Saya pribadi ingin mengabdi dengan pikiran dan tenaga semaksimal yang saya bisa. Itu cita-cita saya sejak dulu. Itulah kenapa saya memutuskan terjun ke dunia politik. Saya ingin secara pribadi mengabdi kepada bangsa.

Mengapa memilih Partai Nasdem, bukan parpol yang mapan?

Sederhana. Saya beberapa kali berdiskusi dengan Surya Paloh. Kami berdua memiliki perspektif dan visi yang sama, bagaimana kita bisa membawa perubahan.

Saya tidak mengatakan Indonesia saat ini tidak bagus. Saat ini bagus. Pertumbuhan 6-7 persen itu baik. Persoalannya bagaimana kami berdua bisa berkontribusi sehingga membuat bangsa kita lebih baik lagi. Itulah kenapa semboyan dari Nasdem adalah restorasi dan itu sejalan dengan pemikiran saya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com