JAKARTA, KOMPAS.com — Salah satu kunci menyelesaikan masalah Papua adalah menata kembali keberadaan dan penyebaran TNI di Papua. Jumlah TNI di Papua yang mencapai 16.000 personel dinilai justru cenderung menimbulkan terjadinya eskalasi kekerasan lebih lanjut.
"Menata kembali deployment (penyebaran) TNI yang eksesif di Papua. Sudah ada sekitar 16.000 personel TNI di Papua. Ini sudah eksesif dan sulit dikontrol perilakunya. Penataan ini untuk mencegah eskalasi lebih lanjut dan tindakan kekerasan yang tak terkontrol," kata Ketua Tim Kajian Papua Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Muridan Widjojo kepada Kompas saat dihubungi dari Jakarta, Rabu (26/10/2011).
Menurut Muridan, penataan kembali personel TNI yang ditempatkan di Papua bisa mencegah terjadinya eskalasi kekerasan lebih lanjut. Dia mengaku, eskalasi kekerasan yang terjadi di Papua beberapa hari terakhir sudah sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan.
Muridan mengatakan, selain penataan kembali penyebaran personel TNI Papua, intelijen yang beroperasi di sana juga harus ikut ditata. Menurut Muridan, intelijen di Papua sangat semrawut. "Tidak ada koordinasi, segala jenis instansi keamanan punya intelijen sendiri dan bergerak sendiri," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.