JAKARTA, KOMPAN.com — Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo menegaskan, partainya tidak ingin tergesa-gesa bersikap terkait siapa yang akan diusung dalam Pemilihan Presiden 2014. Waktu sekitar tiga tahun lagi hingga 2014 lebih baik diisi untuk menjawab berbagai persoalan bangsa seperti masalah Papua atau kemiskinan rakyat.
"Sebagai partai politik, PDI Perjuangan memang mencermati hasil sejumlah survei, yang menyatakan tingginya elektabilitas (Ketua Umum PDI Perjuangan) Ibu Megawati jika menjadi calon presiden. Namun, masih banyak waktu untuk terus mencermati setiap gelagat dinamika politik nasional atau regional. Belum saatnya membahas capres dan cawapres untuk Pemilu 2014," kata Tjahjo, Rabu (26/10/2011) di Jakarta.
Tjahjo menegaskan, pada saatnya nanti, PDI Perjuangan pasti menentukan sikap dan telah memiliki mekanisme terkait capres dan cawapres yang akan diusung di Pemilu 2014. "Yang lebih penting, Presiden adalah hasil pilihan rakyat. Rakyat Indonesia yang paling berhak menentukan pilihan siapa pemimpin mereka," ucap dia.
Sebelumnya, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Taufiq Kiemas yang juga suami Megawati menuturkan, pemilu 2014 merupakan arena untuk generasi yang lebih muda. Pemilu mendatang merupakan kesempatan bagi generasi angkatan Puan Maharani, putri Taufiq dan Megawati.
Pernyataan itu memunculkan sejumlah pertanyaan seperti perlunya dikotomi tua dan muda dalam politik di era demokrasi dan kualitas kaderisasi di partai politik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.