Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Baduy Siap "Nyoblos"

Kompas.com - 21/10/2011, 22:24 WIB

LEBAK, KOMPAS.com — Komunitas Suku Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak siap memberikan hak suaranya pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Banten pada Sabtu (22/10/2011).

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lebak Agus Sutisna, Jumat (21/10/2011), mengatakan, masyarakat Baduy siap mengikuti pencoblosan esok hari karena hal ini tidak bertentangan dengan adat setempat. Saat ini, masyarakat Baduy yang memiliki hak suara pada daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 6.686 pemilih. Dari jumlah itu, 3.306 pemilih tetap berjenis kelamin laki-laki dan 3.380 perempuan. Warga tersebut akan memberikan suara di 12 tempat pemilihan suara (TPS) yang tersedia di lingkungan tempat tinggal mereka.

Meski demikian, Agus mengatakan, masyarakat Baduy Dalam yang tersebar di Cikeusik, Cikawartana, dan Cibeo dipastikan tidak akan menggunakan hak pilih. Jumlahnya mencapai 400 orang.

Menurut Agus, selama ini warga Baduy Dalam tidak mengikuti pemilihan gubernur dan wakil gubernur Banten dengan alasan menjaga keharmonisan antarsesama. Jika terjadi perbedaan suara di antara warga, kata Agus, hal itu dianggap sebagai konflik antarwarga.

Adapun 12 TPS disediakan di empat titik, yakni di Kampung Kaduketug 1, Kaduketug 2, Ciboleger, dan Cicakal Girang. "Kami yakin warga Baduy tanggal 22 Oktober akan mendatangi TPS untuk menggunakan hak suaranya," ujar Agus.

Kepala Desa Kanekes yang juga kepala pemerintahan adat Baduy, Jaro Dainah, mengatakan, pihaknya sudah siap mengikuti Pilkada Banten. Dainah menyebutkan, jumlah suara di TPS 1 di Kaduketug sebanyak 518 pemilih, terdiri 261 laki-laki dan 257 pemilih perempuan. "Kami berharap pelaksanaan pilkada nanti berjalan lancar dan aman," katanya.

Sementara itu, Kepala Polsek Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Ajun Komisaris Gofar Risyandi mengatakan, aparat Polsek Leuwidamar siap mengamankan Pilkada Banten dengan menyebar petugas ke sejumlah TPS. Masing-masing TPS itu akan diawasi oleh dua petugas keamanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

    Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

    Nasional
    Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

    Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

    [POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

    Nasional
    Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

    Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

    Nasional
    Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

    Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

    Nasional
    Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

    Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

    Nasional
    Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

    Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

    Nasional
    PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

    PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

    Nasional
    Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

    Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

    Nasional
    Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

    Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

    Nasional
    Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

    Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

    Nasional
    PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

    PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

    Nasional
    Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

    Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

    Nasional
    Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

    Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com