JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Patrialis Akbar mengaku lapang dada atas keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang mengeluarkannya dari jajaran Kabinet Indonesia Bersatu II.
Pencopotannya tak membuatnya masuk ke dalam kelompok barisan orang-orang yang sakit hati kepada Presiden. Sebaliknya, mantan anggota Komisi III DPRini meminta masyarakat tak menghujat Kepala Negara.
"Jangan memaki-maki Presiden. Siapa lagi yang membela Presiden kalau bukan kita," katanya di sela-sela acara pelantikan menteri dan wakil menteri di Istana Negara, Jakarta, Rabu (19/10/2011).
Politisi Partai Amanat Nasional ini pun kembali mengucapkan terima kasih karena telah dipercaya untuk menjadi pembantu Presiden selama dua tahun. "Jadi menteri itu suatu rahmat," katanya.
Terkait penggantinya, Amir Syamsuddin, yang juga politisi Partai Demokrat, Patrialis mengaku optimistis yang bersangkutan mampu memimpin Kementerian Hukum dan HAM. "Pak Amir cukup senior. Saya akan tetap support beliau," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.