Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat: Presiden Sangat Serius!

Kompas.com - 15/10/2011, 17:08 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Meskipun telah tiga pekan wacana perombakan kabinet digulirkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono belum juga mengumumkan susunan Kabinet Indonesia Bersatu II yang baru.

Sekretaris Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan,  Presiden sangat serius mengevaluasi dan mempertimbangkan segala kemungkinan di masa depan dalam merombak susunan kabinetnya kali ini.

"Presiden SBY menggunakan hak prerogatifnya dengan hati-hati. Artinya, Presiden sangat serius mengevaluasi dan melihat apa yang terjadi di depan. Kita tunggu saja," katanya di Jakarta, Sabtu (15/10/2011).

Ibarat permainan sepak bola, lanjutnya, penggantian pemain harus melalui spekulasi yang tepat. "Dalam permainan sepak bola, adanya penambahan waktu itu wajar. Mohon bersabar karena sedang berlangsung," ujar Hinca.

Perombakan kabinet, kata Hinca, merupakan bagian dari cara untuk memastikan agar ke depan pemerintahan di bawah kepemimpinan SBY dapat lebih baik.

Oleh karena itu, antisipasi ke depan dan pertimbangan matang sangat diperlukan. Selain itu, lanjutnya, konteks koalisi penting diperhatikan mengingat pemerintah memerlukan dukungan dari parlemen.

"Secara teori clear antara presiden dengan menterinya. Namun, realitanya pemerintah akan smooth (berjalan lancar) jika di parlemen juga smooth. Maka konteks koalisi itu penting," kata Hinca.

Sejauh ini, Presiden baru mengumumkan menambah empat wakil menteri dalam susunan kabinetnya yang baru. Keempat wakil menteri itu adalah Wakil Menteri Pendidikan Nasional Musliar Kasim, Wakil Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Sapta Nirwandar, Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron Mukti, dan Wakil Menteri Luar Negeri Wardana.

Terkait penambahan wakil menteri itu, Hinca menilai bahwa Presiden telah menyesuaikannya dengan kebutuhan kabinet. "Jika dia butuh pekerja baru berarti ruang lingkup kerja yang ditangani cukup besar," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

    Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

    Nasional
    Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

    Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

    Nasional
    Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

    Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

    Nasional
    Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

    Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

    Nasional
    PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

    PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

    Nasional
    Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

    Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

    Nasional
    Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

    Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

    Nasional
    Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

    Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

    Nasional
    PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

    PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

    Nasional
    Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

    Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

    Nasional
    Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

    Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

    Nasional
    Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

    Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

    Nasional
    KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

    KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

    Nasional
    Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

    Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com