Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY: Jangan Menjadi Beban Presiden

Kompas.com - 14/10/2011, 05:58 WIB

BOGOR, KOMPAS.com — Struktur kabinet dalam perombakan (reshuffle) yang dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kali ini dipastikan akan bertambah gemuk. Hingga Kamis (13/10/2011), paling tidak ada penambahan tiga wakil menteri baru dan penggantian satu wakil menteri.

Presiden, kemarin, memanggil para calon wakil menteri ke kediaman pribadinya di Puri Indah Cikeas, Bogor. Mereka adalah mantan Duta Besar RI untuk Singapura Wardana, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Ali Ghufron Mukti, dan Direktur Jenderal Pemasaran Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Sapta Nirwandar.

Wardana, yang kini menjabat Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Luar Negeri, diproyeksi menjadi Wakil Menteri Luar Negeri menggantikan Triyono Wibowo. Ghufron akan menjabat Wakil Menteri Kesehatan dan Sapta akan menjabat Wakil Menteri Kebudayaan dan Pariwisata.

Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha menyatakan, masih ada satu calon wakil menteri yang hari itu berhalangan ketika dipanggil Presiden karena masih di luar negeri. Namun, Julian enggan menyebutkan nama calon tersebut dan kementeriannya.

Proses perombakan tersebut belum tuntas. Setelah bertemu Presiden Yudhoyono sekitar empat jam di kediaman Presiden di Puri Indah Cikeas, para ketua umum partai politik koalisi menyatakan pembahasan nama menteri akan menunggu undangan Presiden.

”Tadi membahas hal-hal prinsipiil. Ini nanti masih akan berlanjut. Seperti ditegaskan Presiden, kalau menyangkut nama personal kabinet yang berasal dari parpol, Presiden akan melanjutkan konsultasi dengan para pemimpin partai,” kata Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.

Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq mengatakan, dalam pertemuan tersebut, tidak disebutkan partai mana yang menterinya akan terkena perombakan, demikian juga tidak disebutkan nama orang.

”Kami memberikan masukan atas pertimbangan yang diperlukan, membangun Indonesia secara baik. Kami mengatakan bahwa tantangan ke depan negeri ini besar. Ada faktor internasional dan domestik,” tuturnya.

Presiden mengundang enam ketua umum partai koalisi. Selain Anas dan Luthfi Hasan, pemimpin partai yang diundang adalah Aburizal Bakrie (Partai Golkar), Hatta Rajasa (Partai Amanat Nasional), Suryadharma Ali (Partai Persatuan Pembangunan), dan Muhaimin Iskandar (Partai Kebangkitan Bangsa). Wakil Presiden Boediono juga hadir.

Dalam jumpa pers, Presiden menyatakan, perombakan kali ini diharapkan akan membuat kabinet di masa mendatang lebih solid sehingga tidak diperlukan perombakan di masa mendatang.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

    TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

    Nasional
    Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

    Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

    Nasional
    Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

    Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

    Nasional
    Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

    Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

    Nasional
    Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

    Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

    Nasional
    Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

    Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

    Nasional
    KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

    KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

    Nasional
    Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

    Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

    Nasional
    Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

    Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

    Nasional
    Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

    Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

    Nasional
    Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

    Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

    Nasional
    KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

    KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

    Nasional
    Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

    Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

    Nasional
    Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

    Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com