Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Andi Ditanya soal Penganggaran Wisma Atlet

Kompas.com - 10/10/2011, 13:21 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Malarangeng mengaku ditanya seputar penganggaran Wisma Atlet SEA Games oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi.

Hal itu disampaikan Andi seusai menjalani pemeriksaan selama hampir dua jam di KPK. Andi diperiksa sebagai saksi untuk Muhammad Nazaruddin, tersangka kasus dugaan suap Wisma Atlet.

"Saya ditanya soal penganggaran, kira-kira penganggarannya bagaimana dan sebagainya," katanya di gedung KPK Jakarta, Senin (10/10/2011).

Saat ditanya soal aliran dana ke DPR terkait penganggaran proyek senilai Rp 191 miliar itu, Andi enggan berkomentar. "Sebagian sudah saya jawab waktu di persidangan," katanya.

Kebijakan seputar keuangan SEA Games termasuk pembangunan Wisma Atlet diputuskan di Komisi X DPR. Rapat Kerja antara Komisi X DPR dengan Menpora pada tahun lalu menyepakati pembentukan panitia kerja (panja) SEA Games dan Para SEA Games. Panja tersebut diketuai Ketua Komisi X DPR, Mahyuddin NS.

Dalam rapat panja, Menpora mengajukan usulan Nota Keuangan Perubahan APBN 2010 untuk Kemenpora Rp 350 miliar. Selanjutnya Menpora mengusulkan tambahan sebesar Rp 2,2 triliun di luar Rp 350 miliar untuk SEA Games dan Para SEA Games. Namun, dana tambahan yang disetujui pada akhirnya hanya Rp 600 miliar.Untuk mengkonfirmasi hal tersebut, hari ini KPK juga memeriksa Mahyuddin.

Sebelumnya, Andi pernah diperiksa terkait kasus ini juga pada 31 Mei lalu. Saat itu dia dimintai keterangan sebagai saksi untuk Sekretaris Menteri Pemuda dan Olaharaga nonaktif Wafid Muharam.

Dalam kasus ini, Wafid pernah mengakui adanya peran Andi. Sebagai Sesmenpora, Wafid mengaku bukan pengambil keputusan sehingga menyerahkan keputusan kepada Andi saat Nazaruddin menawarkan adanya anggaran terkait proyek SEA Games dan Hambalang.

Saat memberikan keterangan di persidangan Wafid, Andi mengaku beberapa kali menerima kunjungan Nazaruddin, Ketua Komisi X Mahyuddin, dan anggota Badan Anggaran DPR Angelina Sondakh, Mirwan Amir, serta Wayan Koster di kantornya, Kementerian Pemuda dan Olahrga.

Namun, pertemuan dengan para anggota dewan itu, diakui Andi hanya sebatas silaturahmi. Tidak ada pembicaraan mengenai proyek dalam pertemuan-pertemuan tersebut.

Andi juga mengakui selaku Menpora dia mengetahui soal proyek Wisma Atlet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com