Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemberdayaan Masyarakat Kunci Konservasi

Kompas.com - 04/10/2011, 22:30 WIB
Hamzirwan

Penulis

PEKANBARU, KOMPAS.com — Pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan hutan menjadi kunci sukses pengelolaan kawasan konservasi dan hutan. Pola kolaborasi pengelolaan kawasan hutan yang melibatkan para pemangku kepentingan mempermudah peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.

Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengemukakan hal itu seusai membuka Workshop Internasional Kerja Sama Selatan-Selatan untuk Pembangunan Berkelanjutan di Pekanbaru, Riau, Selasa (4/10/2011).

Program yang disponsori Kementerian Kehutanan, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, dan Komite Nasional Man and Biosphere (MAB) UNESCO diikuti sedikitnya 300 pemangku kepentingan hutan tropis dari Indonesia, Kongo, dan Brasil.

"Kawasan hutan akan lestari kalau ada manfaat bagi masyarakat. Itu sebabnya masyarakat memperoleh bagian terbesar dari pihak mana pun dalam pembagian skim perdagangan karbon, yaitu 70 persen, agar masyarakat lokal bisa sejahtera," kata Zulkifli.

Saat ini, ada sedikitnya 48,8 juta orang yang tinggal di 19.410 desa di sekitar kawasan hutan. Tingkat kesejahteraan mereka sangat menentukan apakah hutan tersebut rusak atau lestari.

Dalam lokakarya ini, kolaborasi pengelolaan kawasan cagar biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu di Kabupaten Kampar, Riau, oleh pemerintah, swasta, ilmuwan, dan masyarakat, menjadi bahan kajian dan pelatihan bersama para peserta.

Cagar biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu yang telah diakui  Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO), berada di hutan produksi dalam konsesi kelompok Sinar Mas yang didedikasikan untuk konservasi hutan alam di lahan gambut seluas sedikitnya 72.000 hektar. Sejumlah negara pemilik hutan tropis basah kini mulai tertarik dengan pengelolaan kawasan hutan dengan pola cagar biosfer.

Indonesia memiliki enam cagar biosfer lainnya, yakni, Ujung Kulon (Banten), Cibodas (Jawa Barat), Tanjung Puting (Kalimantan Timur), Lore Lindu (Sulawesi Tengah), Siberut (Sumatera Barat), dan Komodo (Nusa Tenggara Timur).

Dalam kesempatan yang sama, Ketua LIPI Lukman Hakim mengungkapkan, pengelolaan kawasan hutan hendaknya dapat menekan kemiskinan. Kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan turut berkontribusi menurunkan tekanan deforestasi.

Ketua Komite Nasional MAB-UNESCO Bambang Prasetya mengatakan, jaringan kerja sama Selatan-Selatan menjadi penting untuk penguatan pengetahuan dan kemampuan meneliti kelestarian alam. Seluruh negara pemilik hutan tropis menghadapi masalah yang sama, deforestasi hutan dan degradasi lahan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Sri Mulyani ke Kejagung, KPK Umumkan Sidik Dugaan Korupsi Pemberian Kredit oleh LPEI

Usai Sri Mulyani ke Kejagung, KPK Umumkan Sidik Dugaan Korupsi Pemberian Kredit oleh LPEI

Nasional
KPK Sebut Ketua KPU Mestinya Laporkan Penerimaan Kue Ulang Tahun

KPK Sebut Ketua KPU Mestinya Laporkan Penerimaan Kue Ulang Tahun

Nasional
Pemerintah Akan Berikan Anggaran 'Booster' ke Daerah demi Tekan Angka Stunting

Pemerintah Akan Berikan Anggaran "Booster" ke Daerah demi Tekan Angka Stunting

Nasional
Masih Banyak Warga Belum Masuk DTKS, Risma Minta Masyarakat Lapor lewat Usul Sanggah

Masih Banyak Warga Belum Masuk DTKS, Risma Minta Masyarakat Lapor lewat Usul Sanggah

Nasional
Soal Pembaharuan Perpres RAN PE, BNPT Minta Dukungan Semua Pihak agar Berjalan Lancar

Soal Pembaharuan Perpres RAN PE, BNPT Minta Dukungan Semua Pihak agar Berjalan Lancar

Nasional
KPU Jawa Barat Ungkap Alasannya Baru Rekapitulasi Nasional Sehari Sebelum Penetapan Hasil Pemilu

KPU Jawa Barat Ungkap Alasannya Baru Rekapitulasi Nasional Sehari Sebelum Penetapan Hasil Pemilu

Nasional
Gagal Lolos ke DPR, Menpora Dito: DKI Jakarta I Dapil yang Sangat Berat untuk Golkar

Gagal Lolos ke DPR, Menpora Dito: DKI Jakarta I Dapil yang Sangat Berat untuk Golkar

Nasional
Pemerintah Akan Gelar Penimbangan Serentak untuk Petakan Stunting

Pemerintah Akan Gelar Penimbangan Serentak untuk Petakan Stunting

Nasional
Projo Tak Ingin Buru-buru Bahas Kursi Menteri Pemerintahan ke Depan

Projo Tak Ingin Buru-buru Bahas Kursi Menteri Pemerintahan ke Depan

Nasional
Mendes Abdul Halim Sebut Pertemuan dengan Jokowi Tak Berkaitan dengan Koalisi dan PKB

Mendes Abdul Halim Sebut Pertemuan dengan Jokowi Tak Berkaitan dengan Koalisi dan PKB

Nasional
Bantah Pertemuan Jokowi dan 2 Menteri PKB Terkait Hak Angket, Istana: Tidak Perlu Berspekulasi

Bantah Pertemuan Jokowi dan 2 Menteri PKB Terkait Hak Angket, Istana: Tidak Perlu Berspekulasi

Nasional
Jersey Baru Timnas Indonesia Tuai Dikritik, Menpora Sebut Tak Pakai Uang Negara

Jersey Baru Timnas Indonesia Tuai Dikritik, Menpora Sebut Tak Pakai Uang Negara

Nasional
Momen Risma Menangis Dengar Kisah Ibu 90 Tahun yang Tak Dapat Bansos

Momen Risma Menangis Dengar Kisah Ibu 90 Tahun yang Tak Dapat Bansos

Nasional
Pakar Ungkap Celah Bisa Dimanfaatkan Jokowi Bersaing Jadi Ketum Golkar

Pakar Ungkap Celah Bisa Dimanfaatkan Jokowi Bersaing Jadi Ketum Golkar

Nasional
Isu Jokowi Masuk Bursa Ketum, Konsistensi Golkar Bakal Jadi Taruhan

Isu Jokowi Masuk Bursa Ketum, Konsistensi Golkar Bakal Jadi Taruhan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com