Diky Candra Minta Bupati Garut Terbuka

BANDUNG, KOMPAS.com — Wakil Bupati Kabupaten Garut Diky Candra meminta Bupati Garut HM Aceng Fikri berbicara terbuka kepada publik tentang kondisi Garut yang sebenarnya jika Kementerian Dalam Negeri menolak permohonan pengunduran dirinya sebagai wakil bupati.

"Tapi, kalaupun saya harus kembali bekerja, saya juga butuh kenyamanan di dalam bekerja. Ya, harus sama-sama terbuka. Bupati juga harus terbuka tentang kondisinya, jangan sampai ada kata-kata selama ini baik-baik saja. Baik-baik saja dari mana?" kata Diky Candra, di Bandung, Jumat (30/9/2011).

Ditemui seusai menghadiri peluncuran Sensus Pajak Nasional (SPN) di lingkungan Kanwil DPJ Jawa Barat di Paris Van Java Mal, Bandung, Diky menegaskan, tekadnya untuk mundur sebagai Wakil Bupati Garut sudah bulat.

Menurut Diky, saat ini Kemdagri sudah menerima dan sedang mengkaji surat pengunduran dirinya. Ia mengatakan, jika dirinya mencabut surat pengunduran diri, hal tersebut akan bertentangan dengan undang-undang.

"Pak Gubernur dan Mendagri, tanpa ingin mencampuri hak konstitusi saya, berharap saya mencabut. Namun, saya tidak mau karena sudah diparipurnakan oleh DPRD Kabupaten Garut. Karena kalau sudah diparipurnakan berarti itu sudah dilindungi oleh undang-undang dan kalau saya mencabut berarti saya melawan undang-undang," ujar Diky.

Diky mengaku hanya bisa pasrah dengan hasil Kemdagri yang sedang memproses surat pengunduran dirinya. "Jadi, sekarang saya pasrah saja, apa pun keputusannya nanti dari Menteri Dalam Negeri, mudah-mudah yang terbaik," ujarnya.