Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konservasi Menguntungkan

Kompas.com - 29/09/2011, 03:56 WIB

Jakarta, Kompas - Hasil penelitian Program Lingkungan PBB melalui Great Apes Survival Partnership di Aceh dan Sumatera Utara menunjukkan, melindungi hutan bernilai ekonomi tiga kali lebih tinggi dibanding menggubahnya sebagai kebun kelapa sawit. Itu menguatkan posisi Indonesia dalam mekanisme pembayaran jasa ekologi bagi perlindungan hutan.

Penelitian atas permintaan Pemerintah Indonesia itu dipublikasikan pada Rabu (28/9) di Jakarta oleh Program Lingkungan PBB (UNEP). Laporan menunjukkan, hutan habitat 6.600 orangutan bernilai 22.000 dollar AS per hektar. Pada lahan yang sama, jika digunakan untuk kebun kelapa sawit hanya bernilai 7.400 dollar AS per hektar.

”Penelitian ini penting bagi Indonesia, bahwa hutan memiliki nilai. Laporan ini tidak untuk melawan perkebunan sawit. Ini penelitian netral,” kata Direktur UNEP Achim Steiner.

Dari sisi perubahan iklim, alih fungsi lahan berperan 18 persen dalam emisi gas rumah kaca. Untuk mengeremnya, Indonesia menyiapkan mekanisme pengurangan emisi melalui pencegahan kerusakan hutan dan deforestasi (REDD+). Selanjutnya, arah REDD+ itu pada perdagangan karbon.

”Hal ini tidak mudah karena REDD+ adalah sesuatu yang baru di dunia. REDD+ memang tidak cukup cepat dan tidak cepat berdampak pada ekonomi, Namun, inilah salah satu cara menyelamatkan Bumi,” ucapnya.

Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia Nanang Roffandi Ahmad mengatakan, pengusaha membutuhkan pendanaan untuk melindungi areal konsesi yang juga menjadi hunian orangutan. ”Kalau menggantungkan, REDD+ itu tidak jelas uangnya kapan akan turun. Kami butuh investasi sekarang dan pasti,” ucapnya. (ICH)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com