Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gayus Lumbuun Ikut Uji Kelayakan

Kompas.com - 27/09/2011, 13:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com-  Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat RI akan melanjutkan proses uji kelayakan dan kepatutan terhadap 18 calon hakim agung pada Selasa (27/9) ini. Kali ini, Komisi III akan menguji teman mereka sendiri, Gayus T Lumbuun, mantan anggota Komisi III dari Fraksi PDI-P.

Selain Gayus, Komisi III juga akan menguji Andi Samsan Nganro, Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Samarinda, Kalimantan Timur.

Uji kelayakan dan kepatutan akan diselenggarakan setelah anggota DPR mengikuti rapat paripurna DPR pagi ini. Semalam, Komisi III menguji Harry Djatmiko, calon hakim agung yang juga hakim perpajakan pada Pengadilan Pajak. Harry dicecar tentang kasus-kasus pajak yang rata-rata dimenangkan oleh wajib pajak.

Ia juga ditanyai tentang kasus Gayus HP Tambunan. Anggota Komisi III beberapa kali menanyakan, mengapa wajib pajak sering memenangkan perkara di Pengadilan Pajak. "Apakah hakimnya yang bodoh ataukah hakimnya merupakan bagian dari mafia. Apakah Anda bagian dari mafia itu?" tanya salah satu anggota Komisi III.

Harry Djatmiko menjawab dengan tegas bahwa dirinya bukan bagian dari mafia. Ia mengakui memang terdapat beberapa persoalan yang terdapat di Pengadilan Pajak dan dirinya siap untuk membantu menyelesaikan persoalan tersebut jika terpilih menjadi hakim agung.

Anggota Komisi III DPR, Dedi Miing Gumelar, sempat memprotes Harry yang dinilainya rasis ketika menjawab pertanyaan dalam seleksi wawancara Komisi Yudisial. Saat itu, ia mengaku memiliki beberapa tanah yang kemudian diserahkannya kepada petani pribumi untuk digarap. Ia mengungkapkan hal itu lebih baik daripada tanah itu dikuasai oleh China.

Harry mencoba meluruskan pernyataannya tersebut. Ia juga menolak disebut telah bersikap rasis.

Hari ini, Gayus T Lumbuun akan menjalani uji kelayakan dan kepatutan selama tiga jam. Kita lihat, apakah anggota Komisi III yang juga teman-teman Gayus akan mencecar politisi PDIP ini dengan beragam pertanyaan. Ataukah mereka hanya akan mengajukan pertanyaan yang lunak karena rasa sungkan.

Saat ini, Gayus Lumbuun memang telah pindah Komisi. Ia tak lagi menjadi anggota Komisi III untuk menghindari konflik kepentingan dalam pemilihan hakim agung ini. Pindah komisi ini dilakukan segera setelah Komisi Yudisial mengumumkan dirinya lolos sebagai calon hakim agung yang diusulkan KY ke DPR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com