Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intelijen Terkesan Mandul

Kompas.com - 26/09/2011, 11:32 WIB

MALANG, KOMPAS.com - Abdul Aziz SR, pengajar Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia mengatakan, kasus bom bunuh diri yang meledak di Solo, Jateng, Minggu (25/9/2011) menujukkan intelijen seperti mandul dalam mendeteksi gerakan-gerakan ekstrem dan ilegal di masyarakat.

"Ini juga wujud kegagalan pemerintah dalam menciptakan rasa aman pada masyarakat," katanya di Surabaya, Senin (26/9/2011).

Dia mengatakan, pemerintahan SBY tidak memiliki grand strategy yang kokoh dan komprehensif tentang keamanan nasional. Termasuk bagaimana mengantisipasi gerakan-gerakan ektrem ilegal, teror bom. Akibatnya, teror bom berulang-ulang terjadi.

"Konsep pemerintahan SBY bidang keamanan ini seperti pasukan pemadam kebakaran. Mereka baru siap-siap dan bertindak jika sudah ada kejadian dan memakan korban. Ibarat orang melahirkan zaman dulu, popok dan peralatan bayi disiapkan ketika bayi lahir," tegas Aziz.

Aziz yang biasanya menyebut pemerintahan SBY bermain dari isu ke isu untuk mengalihkan rakyat dari persoalan besar, kali ini lebih memilih hati-hati.

"Saya belum melihat apakah bom ini sebagai cara mengalihkan perhatian rakyat dari kasus korupsi Nazaruddin yang mulai menyerempet petinggi Partai Demokrat," katanya.  

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com