Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunungkidul Hentikan Penerimaan PNS

Kompas.com - 23/08/2011, 13:06 WIB

GUNUNGKIDUL, KOMPAS.com - Terkait rencana Pemerintah memberlakukan moratorium atau penghentian sementara penerimaan calon pegawai negeri sipil, 3.000 tenaga honorer Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, akan diberdayakan.

Menurut Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Gunungkidul Tunggul Priyono, hal tersebut akan ditempuh jika pengajuan penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara tidak disetujui.

"Sampai saat ini kami belum mendapatkan jawaban dari pemerintah pusat tentang usulan penerimaan 405 tenaga honorer dalam penerimaan CPNS 2011, sehingga kami akan berupaya mengoptimalkan pegawai honorer yang ada," katanya, Selasa (23/8/2011).

Lebih lanjut Tunggul mengatakan, Pemkab Gunungkidul memaklumi rencana pemerintah memberlakukan moratorium penerimaan CPNS, karena beban anggaran untuk belanja pegawai di daerah besar.

"Setiap tahun jumlah pegawai yang pensiun di Kabupaten Gunungkidul mencapai 300 orang. Sementara, tenaga pendidik dan kesehatan masih sangat kurang sehingga jumlah PNS belum memenuhi kebutuhan daerah setempat," kata Tunggul.

Meski jumlah PNS di Pemkab Gunungkidul untuk saat ini mencapai 12.000 orang, namun, masih kekurangan tenaga guru untuk jenjang SD dan SMK, sehingga sekolah negeri banyak mendapatkan bantuan tenaga pengajar dari sekolah swasta.

Sementara, menurut Ketua Badan Legislasi DPRD Gunungkidul, Imam Taufik, Pemerintah Kabupaten dan DPRD telah sepakat untuk tidak menambah CPNS pada 2011, karena beban belanja pegawai daerah yang besar. Keputusan tersebut mengacu pada pemberlakukan moratorium CPNS oleh Kementerian PAN.

"Pada tahun 2011 saja alokasi anggaran untuk keperluan belanja pegawai mencapai sudah Rp 600 miliar atau 60 persen dari total APBD sebesar Rp 850 miliar. Jika penerimaan CPNS tetap dilanjutkan, maka beban daerah akan semakin berat," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com