Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bebaskan Bangsa dari Korupsi

Kompas.com - 17/08/2011, 23:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) Addien Jauharudin menilai, perayaan kemerdekaan sekarang terasa ironis karena terjadi di tengah praktik korupsi yang sistemis.

Sementara kehidupan masyarakat masih didera berbagai kesulitan. Saat semestinya kita bergembira dengan ulang tahun proklamasi ke-66 tahun, justru masyarakat cemas akan masa depan negeri ini akibat didera berbagai kasus korupsi.

"Sungguh menjadi ironi, ketika semestinya kian beranjak maju dalam usia 66 tahun, negeri ini justru dicengkeram oleh elite politik yang mementingkan diri dan kelompoknya ketimbang masa depan bangsa. Buktinya, sebagian elite terus melakukan korupsi secara berjamaah, tanpa rasa malu dan khawatir menciderai kepentingan rakyat," katanya, di Jakarta, Rabu (17/8/2011).

Semua itu, lanjut Addien menunjukkan, nasionalisme elite politik saat ini kian luntur. Bukan soal pemahaman atau wacana kebangsaan, tetapi terutama bagaiman perwujudan semangat itu dalam kebijakan nyata di lapangan yang lebih memihak rakyat.

Semuanya semestinya merujuk pada tujuan bernegara. Hal itu jelas termaktub dalam pembukaan Undang-undang Dasar (UUD) 1945, yaitu untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, meningkatkan kesejehteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Namun, kenyataan sekarang sangat jauh dari cita-cita itu. Elite politik justru memperlihatkan tipu daya. Pimpinan pemerintah dan negara berpidato seolah semuanya baik-baik saja. Terus ditebarkan janji untuk memperkuat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) demi memerangi korupsi.

Namun, faktanya korupsi masih jalan terus, bahkan seakan merajalela. "Semua tipu daya dan permainan ini harus diakhiri. Ini tantangan kemerdekaan kita sekarang. Kalau dulu kita melawan penjajah, sekarang tantangannya adalah melawan serangan korupsi dan serangan kepentingan asing dalam penguasaan sektor-sektor strategis di negara ini," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

    Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

    Nasional
    Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

    Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

    Nasional
    Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

    Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

    Nasional
    Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

    Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

    Nasional
    Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

    Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

    Nasional
    Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

    Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

    Nasional
    Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

    Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

    Nasional
    Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

    Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

    Nasional
    Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

    Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

    Nasional
    Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

    Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

    Nasional
    Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

    Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

    Nasional
    Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

    Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

    Nasional
    Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

    Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

    Nasional
    PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

    PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

    Nasional
    Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

    Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com