Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Anas Menikmati Uang Haram?

Kompas.com - 16/08/2011, 22:44 WIB
Khaerudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, dalam pelariannya menuding Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum ikut menikmati aliran dana haram dari proyek pembangunan kompleks olahraga Hambalang di Bogor, Jawa Barat.

Tak hanya itu, Nazaruddin pun menuding Anas bertemu petinggi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yakni Wakil Ketua Bidang Penindakan Chandra M Hamzah dan Deputi Penyidikan Ade Rahardja.

Nazaruddin menuding pula, ada kesepakatan yang intinya menjadikan Chandra dan Ade pimpinan KPK periode mendatang, sementara Anas tak bakal disentuh KPK.

Atas tudingan Nazaruddin itulah, KPK kemudian membentuk Komite Etik yang diketuai Abdullah Hehamahua.

Sejumlah tokoh yang dinilai memiliki integritas, seperti Syafii Maarif, Nono Anwar Makarim, Mardjono Reksodiputro, hingga mantan komisioner KPK, Syahrudin Rasul, masuk menjadi anggota Komite Etik.

Komite Etik pun memanggil sejumlah nama yang disebut Nazaruddin. Anas adalah salah satu nama yang dimintai keterangan Komite Etik KPK. Anas datang pada Selasa (16/8/2011) didampingi pengacara yang juga pengurus teras Partai Demokrat, seperti Denny Kailimang, serta Patra M Zen dan Hinca Panjaitan.

Seusai pemeriksaan, Anas hanya memberikan keterangan singkat bahwa dia tak pernah bertemu pimpinan KPK sebagaimana dituduhkan Nazaruddin.

Lalu apakah ada tuduhan Nazaruddin lainnya, seperti keterlibatan Anas dalam proyek Hambalang, ikut dipertanyakan Komite Etik? "Itu semua sudah ada di dalam Komite Etik. Jadi, nantilah hasilnya. Sudah ada Komite Etik, enggak bisa saya kemukakan," ujar Denny.

Secara terpisah, Juru Bicara KPK Johan Budi mengungkapkan, dugaan korupsi pembangunan kompleks olahraga Hambalang saat ini sedang didalami KPK. Johan mengatakan, KPK masih mengumpulkan bahan dan keterangan terkait pengusutan dugaan korupsi proyek tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

    Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

    Nasional
    PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

    PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

    Nasional
    Kubu Prabowo Sebut 'Amicus Curiae' Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

    Kubu Prabowo Sebut "Amicus Curiae" Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

    Nasional
    BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

    BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

    Nasional
    Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

    Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

    Nasional
    Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

    Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

    Nasional
    Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

    Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

    Nasional
    Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

    Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

    Nasional
    KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

    KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

    Nasional
    Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

    Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

    Nasional
    Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

    Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

    Nasional
    Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

    Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

    Nasional
    Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

    Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

    Nasional
    Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

    Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

    Nasional
    Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

    Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com