JAKARTA, KOMPAS.com - Rakyat diminta waspada dengan manuver politik beberapa politikus di Komisi III DPR yang hendak menjadikan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, bak pahlawan.
Diduga, beberapa politisi Komisi III yang Senin (15/8/2011) lalu memaksa berkunjung ke Rumah Tanahan Mako Brimob Kelapa Dua Depok, hendak membalikkan opini publik dengan membangun citra seolah Nazaruddin adalah orang yang dizalimi dan dilanggar hak-hak asasinya.
Wakil Ketua Komisi III dari Fraksi Partai Golkar, Aziz Syamsudin, dan Wakil Ketua Komisi III dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Fahri Hamzah, bersama anggota Komisi III lainnya seperti Nudirman Munir (Fraksi Partai Golkar), Ahmad Yani (Fraksi Partai Persatuan Pembangunan), Herman Hery (Fraksi PDI-P) dan M Nasir (Fraksi Partai Demokrat), mendatangi Mako Brimob.
Kedatangan mereka antara lain mengecek apakah Nazaruddin tidak bersedia didampingi pengacara. "Publik harus waspadai manuver politik di balik kunjungan sejumlah anggota Komisi III ke Mako Brimob. Manuver ini berbahaya jika dibiarkan, karena bisa mengarahkan opini publik bahwa Nazaruddin pahlawan," kata Koordinator Divisi Hukum dan Monitoring Pengadilan Indonesian Corruption Watch (ICW), Febri Diansyah, kepada Kompas, di Jakarta, Selasa (16/8/2011).
Febri menyebut para politikus itu seperti menyalip di tikungan. Rakyat seperti hendak dilupakan bahwa Nazaruddin adalah orang yang selama ini diduga mengorupsi APBN lewat permainan proyek di beberapa kementerian. Nazaruddin yang memakan uang rakyat malah hendak dijadikan pahlawan. "Udah kebalik-balik ini," kata Febri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.