DENPASAR, KOMPAS.com - Korban Tohoku bersama Kansai Yamamoto, didukung PPIJ, bakal menggelar Love & Prayer for 2011 Tohoku Earthquake's Victims selama dua hari (19 dan 20 Agustus).
Pada 19 Agustus, 500 lampion besar akan diterbangkan ke udara pada malam hari di Garuda Wisnu Kencana (GWK), Badung, Bali. Lampion-lampion itu diibaratkan mengirimkan doa cinta dan damai kepada para korban bencana.
Sinar terangnya diharapkan mampu menyinari langit malam hari dan menenangkan jiwa para korban meninggal maupun korban yang ditinggalkan serta korban selamat.
Demikian dituliskan Kansai Yamamoto dalam siaran persnya, Selasa (16/8) malam. Yamamoto adalah seorang desainer dan produser. Ia pun bakal membagikan kaus berwarna putih dengan desain dari dirinya, untuk semua yang ikut berpartisipasai dalam acara doa dua hari itu.
Acara doa ini juga menjadi penutup pesta memperingati 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jepang.
Gempa terjadi 11 Maret 2011 yang disusul tsunami besar yang terjadi empat bulan lalu di daerah yang sama. Sedikitnya 21.000 orang tewas atau hilang. Bencana ganda itu melumpuhkan pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima, dan menyebabkan radiasi terpapar ke lingkungan.
Gempa 11 Maret yang berkekuatan 9,0 SR itu menyebabkan gelombang tsunami sampai setinggi 14 meter di PLTN Fukushima. Kerusakan yang timbul karena terganggunya sistem pendinginan, menyebabkan krisis nuklir dan sekitar 80.000 warga dievakuasi karena kekhawatiran akan radiasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.