Jakarta, Kompas -
”Saya belum mendapat undangan dari KPK. Namun, jika saya diundang, dimintai keterangan, sepenuhnya saya siap memberi keterangan kepada Komisi Etik KPK,” kata Anas saat berkunjung ke Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (11/8), didampingi Edhie Baskoro Yudhoyono, Sutan Bhatoegana, dan Ikhsan Modjo.
Namun, Anas tidak bersedia menanggapi pertanyaan apakah dirinya siap dikonfrontasi dengan Nazaruddin. Anas hanya mengatakan, ”Tertangkapnya yang bersangkutan harus disyukuri. Solusi terbaik untuk menjelaskan semua hal dengan benar. Kita tunggu proses hukum yang adil, obyektif, dan transparan.”
Andi Mallarangeng yang juga Menteri Pemuda dan Olahraga mengatakan siap diperiksa. Ia berharap kasus Nazaruddin yang terkait dengan Kemenpora bisa diusut tuntas.
Menurut Ketua Komisi III DPR Benny K Harman yang juga petinggi Demokrat, kader Demokrat yang namanya disebut oleh Nazaruddin siap menerima risiko dan siap dikonfrontasi.
Partai Demokrat mempersilakan Nazaruddin mengungkap fakta seluas-luasnya. ”Kami mendukung kasus ini betul-betul dibuka seluas-luasnya supaya semua jelas,” kata anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Syarifuddin Hasan.
Kesaksian pada sidang kasus suap terhadap Sekretaris Kemenpora Wafid Muharam terkait pembangunan wisma atlet SEA Games di Palembang dengan terdakwa Mindo Rosa Manulang bisa digunakan KPK untuk menguak kasus baru. Juru Bicara KPK Johan Budi mengatakan, informasi apa pun di persidangan pasti akan ditindaklanjuti KPK. ”Sekecil apa pun informasi yang muncul di persidangan tentu akan ditindaklanjuti KPK,” ujar Johan.