JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga, Wafid Muharam mengungkapkan, Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng pernah menggelar pertemuan dengan M Nazaruddin di ruangan Andi sebelum kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games di Palembang muncul.
Pertemuan yang berlangsung di lantai 10 gedung Kemenpora itu juga dihadiri anggota DPR lainnya yakni Angelina Sondakh dan Ketua Komisi X, Mahyudin. Namun Wafid mengaku tidak tahu menahu isi pembicaraan dalam pertemuan tersebut.
Hal itu diungkapkan Wafid saat bersaksi untuk tersangka kasus suap wisma atlet Mohamad El Idris di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (8/8/2011). "Saya datang terlambat sehingga saya sama sekali tidak tahu isi pembicaraan," katanya.
Wafid maupun El Idris menjadi tersangka kasus suap wisma atlet bersama Marketing PT Anak Negeri Mindo Rosalina Manulang. Belakangan, KPK juga menetapkan Nazaruddin menjadi tersangka kasus itu.
Kasus berawal dari tertangkapnya Wafid, Rosa, dan El Idris setelah sesaat diduga bertransaksi suap dengan bukti cek senilai Rp 3,2 miliar. Selama ini pihak Wafid berdalih bahwa cek itu diberikan El Idris sebagai dana talangan untuk membiayai kegiatan Kemenpora sebelum APBN cair.
Sebelumnya kuasa hukum Wafid yakni Erman Umar mengungkapkan bahwa Andi mengetahui perihal dana talangan tersebut. Namun hari ini Wafid mengatakan hal berbeda. Menurutnya, Andi selaku Menpora tidak mengetahui perihal kebutuhan dana talangan di Kemenpora.
Dalam kesaksiannya Wafid juga mengatakan bahwa dia cukup sering bertemu dengan Mindo Rosalina Manulang di ruang kerjanya. Hubungan Rosa dan Wafid, katanya, hanya sebatas partner bisnis.
Wafid mengenal Rosa sebagai seorang pengusaha sejak 2009. Keduanya diperkenalkan oleh Paul Newan yang juga seorang pengusaha. "Waktu dikenalkan pertama memang tidak bicara mengenai perusahaan tapi akan mencoba mengikuti kegiatan di Kemenpora," ujar Wafid.
Kemudian, menurut Wafid, Rosa mengenalkan atasannya Nazaruddin kepada Wafid. Pertemuan Wafid, Nazaruddin, Rosa berlangsung dua kali pada 2010 dan 2011. Pada pertemuan pertama, Nazaruddin hanya memperkenalkan diri. Pada pertemuan kedua, Nazaruddin dan Rosa menyinggung soal PT DGI dan sejumlah BUMN lain yang berencana ikut tender proyek wisma atlet.
Di situlah, menurut Wafid, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu memerintahkan Rosa untuk mengawal pemenangan PT DGI. Rosalah yang kemudian mengenalkan Wafid dengan pihak PT Duta Graha Indah yakni El Idris dan Direktur Utama PT DGI, Dudung Purwadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.