JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Serikat Rakyat Independen (Partai SRI) Daminaus Taufan membantah partainya mendapatkan bantuan dana dari pihak asing untuk bertarung pada Pemilu 2014. Partai SRI pengusung mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati itu resmi mendaftarkan diri untuk memenuhi persyaratan verifikasi partai politik di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Jakarta, Rabu (3/8/2011).
"Itu (dana pihak asing) tidak benar. Saya juga kaget ada informasi seperti itu. Fokus kita kini masih dalam persyaratan saja," ujar Taufan seusai mendaftarkan partainya.
Taufan mengungkapkan, dana yang dimiliki Partai SRI berasal dari berbagai kalangan yang simpatik dengan gerakan mendukung Sri Mulyani menjadi calon presiden pada Pemilu 2014. Bahkan, ia mengklaim, saat ini gerakan tersebut sudah memiliki kepengurusan di 33 provinsi se-Indonesia.
"Ini semua berasal dari dana swadaya, sederhana, dan apa adanya. Kami sudah mempunyai banyak sekali pendukung gerakan itu. Dari awal juga kami sudah katakan bahwa secara finansial membangun partai ini berat. Namun, kami akan terus berusaha," ungkap Taufan.
Seperti diberitakan, Sri Mulyani Indrawati diusung Partai Serikat Rakyat Independen atau Partai SRI untuk menjadi calon presiden pada 2014. Namun, karena kedekatan antara Sri Mulyani dan Amerika Serikat, banyak pihak beranggapan bahwa Partai SRI telah didanai oleh pihak asing.
Ketua Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD) Soerjadi dalam diskusi di kantor PPAD, Jakarta, Selasa (19/7/2011), mengakui, beberapa perwakilan negara asing pernah mendekati dirinya dan sejumlah purnawirawan TNI AD melalui diskusi tentang kondisi politik nasional. Dari percakapan itu, mereka menyatakan nama Sri Mulyani sebagai calon presiden pada Pemilu 2014.
"Mereka menyebut nama Sri Mulyani sebagai calon presiden. Lalu embel-embelnya, didampingi calon wakilnya dari TNI," papar Soerjadi.
Adapun Sri Mulyani sejak Juni 2010 menetap di Amerika Serikat setelah didaulat menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia. Wanita yang pernah dinobatkan menjadi Menteri Keuangan Terbaik Asia pada 2006 oleh Emerging Markets itu juga sempat terpilih sebagai wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia versi majalah Forbes pada 2008.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.