Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puasa Pertama, Anggota DPRD Bolos?

Kompas.com - 01/08/2011, 17:31 WIB

PAMEKASAN, KOMPAS.com — Hari pertama puasa Ramadhan, banyak anggota DPRD Pamekasan, Madura, Jawa Timur, tidak masuk kantor. Pantauan Kompas.com, sampai pukul 09.00, Senin (1/8/2011), hanya ada beberapa anggota dan pimpinan DPRD berseliweran di kantor.

Sementara di beberapa ruangan fraksi tampak sepi. Kondisi itu, menurut Wakil Ketua DPRD Pamekasan Muhdlar Abdullah, disebabkan kondisi awal Ramadhan saja sehingga perlu ada pengondisian dari anggota DPRD. "Saya ini hanya akan terjadi pada awal puasa, besok sudah banyak yang masuk kantor lagi," terang Muhdlar Abdullah.

Kondisi itu, kata Muhdlar, hendaknya perlu dipahami oleh masyarakat. Pada hari ini pula, lanjut politisi Partai Bulan Bintang (PBB) ini, di DPRD Pamekasan sedang tidak ada agenda. "Kebetulan hari ini sedang kosong kegiatan, jadi maklum jika nanti ada yang telat datangnya," katanya.

Meski demikian, pihaknya tidak tinggal diam untuk mengecek keberadaan masing-masing anggota DPRD hari ini. "Saya meminta kepada sekretariat dewan agar mereka dihubungi satu per satu soal ketidakhadirannya ke kantor," ujar Muhdlor.

Beberapa jam kemudian, ada beberapa anggota DPRD yang mulai menampakkan diri sehingga kantor DPRD tambah siang tambah ramai dengan adanya tambahan anggota DPRD yang masuk kantor.

Sementara di beberapa lingkungan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pamekasan masih ditemukan adanya staf dan karyawan yang telat masuk kantor. Padahal, jam kerja mereka sudah dikurangi dari hari sebelum Ramadhan.

Wakil Bupati Pamekasan Kadarisman Sastrodiwirjo mengatakan, pengurangan jam kerja itu mengikuti ketentuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. "Setiap hari pegawai negeri sipil harus masuk pukul 8 pagi dan pulang pukul 3 sore. Kecuali hari Jumat pulang lebih awal," kata Kadarisman.

Bagi PNS yang telat masuk jam kantor, jika hal itu dilakukan setiap hari, akan mendapatkan sanksi. "Nanti akan kami sikapi kalau ada yang berulang-ulang. Kalau cuma sekali bisa ditoleransi," kata Kadarisman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com