Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pasemon" Anas-SBY

Kompas.com - 29/07/2011, 03:56 WIB

SUJIWO TEJO

Peserta Rakornas Partai Demokrat pekan lalu bertepuk tangan saat ketua umumnya, Anas Urbaningrum, membandingkan dirinya dengan SBY. Tepatnya ketika Anas mengungkapkan bahwa dirinya harus belajar dari SBY dalam menghadapi ujian berupa tuduhan dan fitnah.

Berbagai tudingan yang kini mengarah kepada dirinya, menurut Anas, tak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan tuduhan dan fitnah yang dialami SBY.

Sekelebat kata-kata anak Blitar itu pujian terhadap ketua dewan pembinanya yang juga Presiden. Namun, dalam antawacana alias komunikasi Jawa, pujian model begitu bisa pula lama-lama kita renungkan sebagai tamparan. Inilah yang disebut pasemon dalam antawacana.

Selain pujian, yang kemudian saya tangkap dari pasemon Anas ke SBY: apabila engkau mendongkelku, maka aku pun sudah siap mendongkelmu. Ingat, tuduhan dan fitnah kepadamu justru lebih besar.

”Pasemon” Anas

Saya awam politik. Saya hanya orang yang kerap mengandaikan gaya bertutur Anas adalah gaya Salya dan Kresna dalam pewayangan. Salya, Raja Mandaraka, lebih ”lirih-lirih menekan” ke - timbang Kresna, Raja Dwarawati. Keduanya sama-sama santun, bahkan ketika marah. Namun, sama juga dalam kesantunan keduanya sering timbul pasemon.

Di tangan dalang mumpuni seperti almarhum Ki Narto Sabdo, Prabu Salya, sang mertua para raja seperti Baladewa dan Duryudana, lebih kuat daya pasemon- nya daripada Kresna. Anas lebih mendekati gaya Salya dalam pidato tersebut.

Tentu tafsir saya atas pasemon Anas bisa keliru. Apa daya, saya tak punya terjemahan lain atas pasemon itu. Mungkin ini karena terdorong kesan bahwa hubungan Anas Urbaningrum-Susilo Bambang Yudhoyono tegang.

Bacalah pertandanya sehabis SBY memukul gong pembukaan rakornas. Anas bersalaman dengan SBY seraya agak kaku menyorongkan pipi kanannya ke SBY. Wajah SBY tak bergerak selama beberapa jurus sebelum akhirnya ia tersentak mencium pipi Anas.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com