AMBON, KOMPAS.com - Pertemuan Pemuda Dunia (World Assembly of Youth) di Ambon, Maluku, 23-29 September 2011, akan mencetuskan Deklarasi Ambon untuk menyuarakan perdamaian di dunia.
Ketua DPD KNPI Maluku, Zaharuddin Latuconsina, di Ambon, Kamis (28/7/2011), mengatakan, Deklarasi Ambon merupakan hasil kesepakatan pertemuan antara Ketua Umum DPP KNPI, Ahmad Doli Kurnia, dan Pemuda Lintas Asia Pasifik (Youth Organizations across Asia Pasific) di Darwin, Australia, pada 23 Juli 2011.
"Saya yang saat itu mendampingi ketua umum, mencatat salah satu hasil agenda pertemuan adalah perlu dicetuskannnya Deklarasi Ambon," ujar Zaharuddin.
Deklarasi Ambon diagendakan merupakan hasil dari seminar soal perdamaian dunia, yang melibatkan 120 perwakilan pemuda dari negara-negara peserta.
"Deklarasi Ambon disemangati perayaan Hari Perdamaian Dunia di ibu kota Provinsi Maluku pada 25 November 2009, menyusul konflik sosial di daerah ini pada tahun 1999 yang penanganannya tidak membutuhkan waktu lama," kata Zaharuddin.
Pertemuan di Darwin juga menyepakati perlu menghadirkan para tokoh yang memelopori perdamaian di Maluku, seperti Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla.
Kegiatan itu juga ditunjukkan dengan jalinan keharmonisan antarumat beragama di Maluku yang dibingkai budaya pela dan gandong.
Para peserta pertemuan dijadwalkan menyaksikan hubungan pela antara warga Desa Batumerah, Kecamatan Sirimau (mayoritas beragama Islam), dan Passo, Kecamatan Baguala, yang beragama Kristen Protestan.
Agenda lainnya diprogramkan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Maluku, dengan menggelar berbagai even pariwisata di Teluk Dalam Ambon, HUT Kota Ambon, dan aneka kegiatan wisata di Pulau Ambon.
"Jadi, Deklarasi Ambon dijadwalkan dicetuskan di Monumen Perdamaian Dunia yang telah dipasang Gong Perdamaian Dunia," kata Zaharuddin.