JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi membentuk tim khusus untuk menguji kebenaran pernyataan M Nazaruddin, tersangka kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games Palembang, Sumatera Selatan.
Hal itu disampaikan Juru Bicara KPK Johan Budi di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Jakarta, Senin (25/7/2011). Menurut Johan, tim akan menelusuri dugaan keterlibatan sejumlah nama yang disebut Nazaruddin, seperti tiga anggota DPR, yakni Angelina Sondakh (Fraksi Partai Demokrat), Mirwan Amir (Fraksi Partai Demokrat), dan Wayan Koster (Fraksi PDI Perjuangan).
Juga dugaan keterlibatan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. "Terkait informasi dari Nazar, kami akan membentuk tim untuk memvalidasi," kata Johan.
Menurut dia, informasi dari Nazaruddin itu akan disesuaikan dengan bukti atau fakta yang dimiliki KPK. Namun, Johan belum dapat memastikan kapan tim validasi bentukan KPK itu mulai bekerja.
Seperti diberitakan sebelumnya, Nazaruddin melalui media melancarkan tudingan terhadap sejumlah kader Demokrat terkait kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games.
Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu menuding Anas menerima dana dari proyek wisma atlet dan proyek Hambalang. Dia juga mengatakan, terdapat aliran dana proyek wisma atlet ke Badan Anggaran (Banggar) DPR. Dana itu diberikan kepada Angelina Sondakh selaku anggota Banggar yang kemudian diteruskan kepada Mirwan Amir dan petinggi Banggar lainnya.
Selain menuding rekan separtainya, Nazaruddin juga menuding sejumlah unsur pimpinan KPK merekayasa kasusnya. Nazaruddin melalui wawancara dengan Metro TV beberapa waktu lalu mengatakan, dua Wakil Ketua KPK, yakni Chandra M Hamzah dan M Jasin, adalah teman Anas yang merekayasa kasus Nazaruddin sehingga perkara ini hanya berhenti pada penetapan Nazar sebagai tersangka.
Selain itu, Nazaruddin juga menyebutkan, Chandra dan Deputi Penindakan KPK Ade Rahardja bersekongkol mengadakan pertemuan dengan Anas yang menyepakati agar KPK menghentikan pengusutan terhadap Anas dan kader Demokrat lainnya.
Sebagai imbalannya, kata Nazaruddin, Anas berjanji akan membantu Chandra dan Ade melaju sebagai calon pimpinan KPK 2011-2015.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.