Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angie dan Koster Membantah Nazaruddin

Kompas.com - 21/07/2011, 11:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Dua Anggota Komisi X DPR, Angeline Sondakh dan I Wayan Koster, membantah keras seluruh pernyataan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin di salah satu televisi swasta tentang pembagian uang pelicin (success fee) dalam proyek pembangunan wisma atlet SEA Games di Palembang kepada anggota Dewan. Menurut keduanya, pernyataan Nazaruddin sama sekali tak bisa dipercaya.

"Saya rasa tidak penting untuk ditanggapi. Artinya, biar masyarakat yang menilai. Dari ceritanya yang mudah berubah, angkanya juga berubah-ubah, tempat dan orangnya yang juga berubah-ubah, artinya kalau orang bohong memang begitu. Dia lupa sama apa yang dia omongi sebelumnya. Jadi, saya rasa tidak penting lagi untuk ditanggapi," ungkap Angelina di Gedung DPR, Kamis (21/7/2011).

Menurut politisi Demokrat ini, saat ini dirinya berusaha menikmati setiap tuduhan yang dilayangkan kepadanya. Dirinya tak terlalu merasa terganggu dibandingkan dengan kehilangan suaminya, almarhum Adjie Massaid, yang meninggal beberapa bulan silam.

"Kalau masalah ini, sudah saya ikhlaskan. Saya yakin strategi Allah lebih besar daripada strategi manusia," tambahnya.

Angie dan Koster memang disebut Nazaruddin sebagai pintu masuk di DPR untuk seluruh anggota Panja SEA Games. Sementara itu, kemarin, dalam dakwaan terhadap mantan Direktur Marketing PT Anak Negeri Mindo Rosalina Manulang, yang dibacakan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, terungkap adanya rencana pembagian fee yang direncanakan bersama Nazaruddin kepada sejumlah pihak terkait proyek pembangunan wisma atlet SEA Games Palembang dan gedung serba guna Sumatera Selatan.

Rosa dan Nazaruddin serta karyawan PT Permai Group (perusahaan milik Nazaruddin) sepakat untuk memberikan fee kepada DPR sebesar 5 persen dari nilai kontrak proyek. Koster yang dituduh menjadi salah satu pintu membantah mentah-mentah. Menurut dia, pernyataan Nazaruddin sama sekali tak perlu dipercaya.

Politisi PDI-P ini heran terhadap Nazaruddin yang justru bernyanyi dari tempat yang tidak diketahui mengenai tuduhan hukum. Padahal, keterangannya di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sangat dibutuhkan.

"Kalau omongan Nazaruddin itu dipercaya, kita salah ini. Siapa yang bisa percaya sama Pak Nazaruddin. Harusnya dia lapor ke KPK, malah lari enggak mau datang. Kalau gentle, konsekuen, datang saja ke KPK. Bawa buktinya, laporkan semua, supaya clear semua," tantang Koster.

Menurut dia pula, orang yang tidak taat hukum dengan lari dari proses hukum justru tak perlu dipercaya meski "nyanyian sumbang"-nya kerap terdengar. "Itu cerita yg dikarang, terlalu panjang dibuat. Itu pintar-pintarnya Nazaruddin saja berimajinasi. Siapa saja bisa ngomong begitu. Kalau omongan Nazaruddin ini didengar, semua bisa ngomong seperti itu, rusak negara kita ini," tandasnya.

Koster sendiri berjanji akan datang memberi keterangan jika KPK nanti memutuskan akan memanggilnya. Namun, saat ini, dia tak akan membawa Nazaruddin ke proses hukum atas dugaan pencemaran nama baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

    Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

    Nasional
    Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

    Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

    Nasional
    Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

    Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

    Nasional
    Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

    Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

    Nasional
    Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

    TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

    Nasional
    Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

    Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

    Nasional
    Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

    Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

    Nasional
    Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

    Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

    Nasional
    Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

    Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

    Nasional
    Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

    Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

    Nasional
    KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

    KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

    Nasional
    Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

    Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

    Nasional
    Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

    Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

    Nasional
    Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

    Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com