Uang Receh Rp 1 Triliun Telah Disiapkan

PONTIANAK, KOMPAS.com - Bank Indonesia Pontianak menyiapkan sekitar Rp 1 triliun uang pecahan Rp 1.000 hingga Rp 10 ribu guna mengantisipasi meningkatnya animo masyarakat melakukan penukaran uang menjelang Lebaran 2011.

"Jumlah uang sebesar itu bisa saja bertambah kalau permintaan untuk penukaran uang tinggi," kata Pemimpin BI Pontianak, Hilman Tisnawan di Pontianak, Rabu (20/7/2011).

Ia menjelaskan, sudah melakukan perjanjian dengan bank-bank lokal yang ada di Kota Pontianak sehingga masyarakat yang akan menukarkan uangnya tidak harus datang ke Kantor BI Pontianak, seperti ke Bank Rakyat Indonesia, BNI, Mandiri dan lain-lain.

"Kami juga akan mendistribusikan uang pecahan tersebut ke daerah-daerah pedalaman sehingga memudahkan masyarakat yang berada di perbatasan dalam menukar uang pecahan kecil.

Hilman menambahkan, hal itu dilakukan seiring adanya keluhan dari masyarakat yang berada di kawasan kantor BI Pontianak lama di Jalan Rahadi Usman Pontianak.

"Mereka mengeluhkan sebelumnya melakukan penukaran uang lokasinya dekat, sekarang sudah jauh karena kantor kas BI Pontianak pindah ke Jalan Ahmad Yani," jelas Hilman.

Dengan menukarkan uang di bank-bank lokal yang ada di Pontianak, kata Hilman, bisa jadi masyarakat berubah pikiran untuk kemudian menabung di bank tersebut. "Tentunya itu akan menguntungkan bagi bank tersebut," ungkap Hilman.

Namun begitu, lanjut Hilman, BI Pontianak juga tetap melayani penukaran uang menjelang Lebaran tersebut. "Dan jika memungkinkan kami akan membuka kas keliling penukaran uang di kantor kas lama BI Pontianak itu dan beberapa lokasi pasar tradisional," kata Hilman.

Kantor BI Pontianak sejak 26 Januari lalu pindah ke kantor baru yang berada di Jalan Ahmad Yani. Bangunan gedung tersebut berada persis dengan depan Kantor Gubernur Kalimantan Barat.

Gubernur BI, Darmin Nasution meresmikan beroperasinya gedung baru tersebut, bersamaan dengan pelantikan dan serah terima jabatan pimpinan BI Pontianak dari pejabat lama Samasta Pradhana kepada Hilman Tisnawan yang sebelumnya Analis Hukum Senior Direktorat Hukum BI Pusat.