Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nahdliyin dan Pemimpinnya Tak "Nyambung"

Kompas.com - 18/07/2011, 16:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Insiden Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ditinggalkan puluhan ribu kaum Nahdliyin saat mau berpidato pada Peringatan Harlah ke-85 Nahdlatul Ulama (NU) di Stadion GBK Senayan, Jakarta, Minggu (17/7/2011), bukan hanya menjelaskan kepada kita bahwa Presiden Yudhoyono sudah tidak dihormati oleh rakyatnya, melainkan juga mengungkap fakta bahwa betapa para pemimpin struktural NU (PBNU) yang sekarang ini tidak nyambung lagi dengan umat.

Hal ini diungkapkan Adhie M Massardi, Juru Bicara Presiden era Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid) di Jakarta, Senin (18/7/2011), menanggapi soal sepinya warga NU ketika Presiden memberikan sambutan pada harlah NU kemarin.

"Kalau pimpinan PBNU memahami apa yang dirasakan kaum Nahdliyin sekarang ini, mereka pasti tidak akan mengundang orang-orang pemerintahan, apalagi Presiden Yudhoyono, karena rezim ini telah menimbulkan begitu banyak masalah krusial dan kekecewaan kepada rakyat," ujar Adhie Massardi.

Menurut Adhie, seharusnya rapat akbar NU yang semula dihadiri lebih dari 100.000 warga Nahdliyin itu digunakan untuk menampilkan tokoh-tokoh NU yang masih dekat dengan umat, seperti Gus Mus (KH Mustofa Bisri), dan menyampaikan sikap politik NU terhadap pemerintahan yang semakin meninggalkan konstitusi dan amanat rakyat. "Sayang, energi besar yang sudah dikeluarkan kaum Nahdliyin siang tadi mubazir, tidak bermanfaat buat siapa-siapa," ujar Adhie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com