Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diperiksa 12 Jam, Panji Tak Mengerti

Kompas.com - 29/06/2011, 02:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Panji Gumilang, pimpinan Yayasan Pesantren Indonesia (YPI) yang menaungi Pondok Pesantren Al Zaytun di Indramayu, Jawa Barat, diperiksa sekitar 12 jam oleh penyidik Bareskrim Polri, Selasa (28/6/2011). Dia dicecar 10 pertanyaan terkait kasus dugaan pemalsuan dokumen kepengurusan YPI.

"Sebanyak 10 pertanyaan. Jawabnya yang panjang," kata Panji seusai diperiksa di Bareskrim Polri, Selasa menjelang dini hari.

Kepada wartawan, Panji tak bersedia berkomentar mengenai pemeriksaan. Pria yang mengenakan pakaian safari warna kuning gading, kacamata hitam, dan peci hitam itu lebih banyak menghindar dan tak menjawab pertanyaan para wartawan.

Ketika ditanya apakah ia juga ditanya soal makar dalam aktivitas Negara Islam Indonesia (NII), Panji menjawab, "Apa itu soal makar. Saya ini pendidik, kok makar."

Ali Tanjung, penasihat hukum Panji, mengatakan, kliennya masih berstatus sebagai saksi. Kepada penyidik, kliennya mengaku tidak mengerti mengenai pemalsuan dokumen YPI. "Pak Panji enggak ngerti apa itu," kata dia.

Wakil Kepala Bareskrim Polri Irjen Matius Salempang mengatakan, untuk saat ini pihaknya memfokuskan penyelidikan terkait kasus pemalsuan dokumen YPI. Dia tak bersedia menjawab ketika ditanya apakah pemeriksaan nantinya akan dikembangkan ke dugaan keterlibatan dalam perbuataan makar.

"Sejauh ini pemeriksaan kita fokuskan pada pemalsuan," kata Matius di Mabes Polri.

Seperti diberitakan, Imam Supriyanto, salah satu pendiri YPI, melaporkan Panji setelah namanya dicoret dalam kepengurusan YPI. Dia merasa tidak pernah menghadiri rapat pengurus dan menandatangani surat pengunduran diri.

Berdasarkan hasil penyelidikan, Polri menduga kuat bahwa tanda tangan Imam dipalsukan. Namun, Polri belum memastikan siapa yang menandatangani dan siapa yang memberi perintah.

Menurut Imam, namanya dicoret setelah ia keluar dari jaringan NII pimpinan Panji. Imam mengaku pernah 20 tahun bergabung dengan NII dan memangku jabatan terakhir Menteri Peningkatan Produksi di NII.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com