JAKARTA, KOMPAS.com — Ayah Darsem, Daud Tawar, mendatangi Gedung DPR, Jakarta, Rabu (22/6/2011). Darsem adalah TKI yang terancam dihukum mati di Arab Saudi karena telah membunuh majikannya. Ia bermaksud menemui anggota Komisi I Teguh Juwarno.
"Harapan saya cepet-cepet pulang. Kalau ada uang, cepet dibayarkan. Ibunya kalau lihat apa-apa di TV, pingsan," ujar Daud, di Gedung DPR, Jakarta.
Sementara itu, pengacara keluarga Darsem yang mendampingi Daud, Eltasa Budiyanto, mengatakan, pihaknya ingin memastikan apakah uang untuk menebus Darsem telah disiapkan. "Kami mau ketemu Teguh Juwarno (anggota Fraksi PAN) untuk menanyakan kepastian kapan Darsem pulang dan menanyakan benar tidak sudah ditransfer uang pembayarannya," kata Eltasa.
Eltasa mengungkapkan, keluarga Darsem sangat khawatir dengan keadaan putrinya. Apalagi, eksekusi hukuman mati Darsem akan dilaksanakan pada7 Juli nanti, jika uang tebusan tidak dibayarkan.
"Kami khawatir kecolongan lagi. Kita lihat di koran katanya akan dibayar. Makanya kami pastikan. Habis ini kami ke Kemlu," imbuhnya.
Seperti yang diketahui, Darsem merupakan TKI yang terancam dihukum mati di Arab Saudi. Pemerintah saat ini tengah mengupayakan uang senilai dua juta real atau Rp 4,6 miliar yang dituntut majikan Darsem sebagai tebusannya jika tidak ingin dihukum mati. Pengadilan Arab Saudi menjatuhkan vonis mati kepada Darsem karena membunuh majikannya. Saat ini ada beberapa dermawan di Arab Saudi yang telah menyumbang 1 juta real atau setara Rp 2,3 miliar untuk Darsem.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.