Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabareskrim Baru Harus "Cair"

Kompas.com - 10/06/2011, 18:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengganti Kabareskrim Komjen (Pol) Ito Sumardi harus mampu menjalin komunikasi yang baik antara Polri, KPK, dan Kejaksaan Agung untuk mendukung penegakan hukum yang komprehensif pada masa mendatang. Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso mengatakan, peran ini penting karena posisi Kabareskrim cukup sentral, baik di internal kepolisian, maupun antarlembaga penegak hukum.

"Kerja sama dengan pihak-pihak penegak hukum lain menjadi sentral. Oleh karena itu, utamanya nanti tetap pada tupoksi (tugas pokok dan fungsi) yang ada dan lebih mau berkoordinasi dan bekerja sama secara erat dengan KPK dan Kejaksaan Agung," katanya di Gedung DPR RI, Jumat (10/6/2011).

Menurut Priyo, posisi Kabareskrim menjadi sentral karena, sebagai salah satu institusi penegak hukum, Polri sudah memiliki infrastruktur yang lebih lengkap dibandingkan KPK dan Kejaksaan Agung. Oleh karena itu, Kabareskrim baru yang terpilih juga harus mampu memfasilitasi koordinasi yang baik di antara ketiga institusi tersebut. Politisi Golkar ini menyebutkan nama Irjen (Pol) Bambang Widaryatmo (Kapolda Kalimantan Timur, Akademi Polisi/Akpol angkatan 1978). Menurutnya, Bambang yang sebelumnya pernah bertugas di KPK ini memiliki reputasi yang baik.

"Salah satunya, Pak Bambang, ketika bertugas di KPK, semua orang tercengang dengan prestasi dan gebrakan yang waktu itu saat ia menjadi direktur penyidikan," katanya.

Walau demikian, Priyo tak menutup kemungkinan terhadap calon lainnya, seperti yang disebutkan oleh Indonesia Police Watch (IPW), yaitu Irjen Sutarman (Kapolda Metro Jaya, Akpol 1981), Irjen Badroedin Haiti (Koordinator Staf Ahli Kapolri, Akpol 1982), dan Irjen Iskandar Hasan (Kapolda Aceh, Akpol 1980). Ketiganya, menurut Priyo, memiliki reputasi yang baik. Priyo menegaskan, siapa pun yang terpilih sebagai pengganti Ito Sumardi diharapkan bisa menyelesaikan kasus-kasus besar yang selama ini menggantung. Hal itu antara lain kasus "rekening gendut" Polri dan kasus Bank Century. Komitmen penuntasan kasus-kasus ini, lanjutnya, perlu dilakukan untuk mempertahankan kredibilitas Polri sebagai institusi penegak hukum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com