Jakarta, Kompas -
”Mereka mengunjungi Pusat Pendidikan Kopassus dan berminat untuk mengadakan latihan bersama. Latihan digelar bulan Juni,” ujar Purnomo.
Secara terpisah, Shang Jiang (Menteri Pertahanan) Liang Guang Lie mengatakan, pihaknya puas atas kesepakatan yang dicapai. ”Ada sembilan usulan yang dibahas. Kami berharap kerja sama yang dimulai tahun 2006 segera ditindaklanjuti. Indonesia akan menjadi tuan rumah pertama latihan gabungan pasukan khusus kedua negara,” ujar Liang.
Indonesia menjadi salah satu rujukan latihan antiteror dan kebijakan deradikalisasi yang dijalankan seiring pemberantasan korupsi. Saat ini sedang dibentuk komite bersama RI-RRC. RI sudah memiliki komite bersama sektor pertahanan dengan Australia, Malaysia, dan negara tetangga lain.
Purnomo menjelaskan, TNI AU juga mengirimkan para pilot Sukhoi untuk berlatih simulator di China. Latihan terbang dengan simulator sangat bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan profesional seorang penerbang. Biaya latihan simulator juga lebih efisien dibandingkan latihan menggunakan pesawat terbang.
Pada bidang kelautan disepakati Patroli Terkoordinasi antara TNI AL dan Angkatan Laut RRC untuk mengantisipasi persoalan penangkapan ikan ilegal di Laut China Selatan. Sebelumnya, pada jamuan makan pagi, Menhan China dan para menhan ASEAN yang baru menyelesaikan pertemuan bertemu dan bertukar pandangan.