Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub: Rencana Pembelian MA-60 Sejak Presiden Megawati

Kompas.com - 09/05/2011, 13:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembelian pesawat Xian MA-60 PK-MZJ dari China untuk Merpati Nusantara sudah lama direncanakan. Ketika Jusuf Kalla menjabat Wakil Presiden (2004-2009) sudah dilaporkan.

Menteri Perhubungan Freddy Numberi menegaskan soal itu ketika ditanya pers di kompleks Istana Negara Jakarta, Senin (9/5/2011). "(Rencana pembelian pesawat) itu kan sudah dirintis lama sejak jaman Bu Mega malahan. Waktu Beliau jadi Wapres sudah ada laporan-laporan," kata Freddy.

Freddy membantah pengadaan pesawat itu bermasalah. "Oh, itu kan dibeli sejak tahun 2005 kalau tidak salah. Dari awal. Beli karena ada kerjasama kontak dalam rangka pembelian," kata Freddy.

Dikatakan pengadaan pesawat sudah melalui beberapa kali evaluasi. "Kemudian ada badan kelayakan yang menentukan layak tidaknya pesawat dioperasikan, dan tentu melihat pengalaman-pengalaman negara lain. Jadi saya pikir kita tunggu saja," kata dia.

Jika terlalu cepat menyimpulkan penyebab kecelakaan pesawat, Freddy khawatir sifatnya bisa prematur. "Biarlah hasil investigasi itu bisa mengungkapkan sebab-sebab dari kecelakaan itu," kata dia.

Pesawat Xian MA-60 PK-MZJ dari China untuk Merpati Nusantara jatuh di Teluk Kaimana, Papua Barat, menewaskan puluhan penumpangnya.

Mantan Wapres Jusuf Kalla menyebutkan pernah menolak pengadaan jenis pesawat ini karena belum memiliki sertifikasi FAA (Federal Aviation Administration) sehingga bisa dianggap sebagai produk percobaan. Waktu itu, kata Kalla, disetujui jika pesawat itu menggunakan sistem sewa (leasing) sehingga tanggung jawab teknis ada pada pihak China. Namun belakangan pesawat ini tetap beroperasi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com