JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ketika membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional 2011 di Gedung Bidakara, Jakarta, Kamis (28/4/2011), kembali menegaskan bahwa bangsa Indonesia menghadapi ancaman serius di bidang terorisme dan kekerasan horizontal.
Hal ini ditandai dengan adanya sejumlah ancaman bom, termasuk yang terakhir di daerah Gading Serpong, serta bentrokan antara TNI dan masyarakat di Kebumen, Jawa Tengah.
Ancaman terorisme dan konflik horizontal ini, kata Presiden, turut mengganggu rasa aman masyarakat. Maka itu, Presiden mengajak seluruh komponen masyarakat untuk ikut bertanggung jawab mencegah dan menanggulanginya.
"Pencegahan dan penanggulangan ini jangan hanya diserahkan kepada polisi dan aparat penegak hukum semata," kata Presiden di hadapan jajaran anggota Kabinet Indonesia Bersatu II, kepala daerah, dan pimpinan lembaga tinggi negara. Presiden juga berharap agar polisi dan aparat penegak hukum mampu secara cepat menuntaskan kasus ini.
Secara terpisah, Kepala Polri Jenderal Timur Pradopo mengatakan, kepolisian masih terus menyelidiki motif di balik upaya peledakan bom di Gading Serpong. Ketika ditanya apakah pelaku bom di Gading Serpong memiliki keterkaitan dengan Bom Cawang, Kapolri mengatakan, hal tersebut masih dalam proses penyidikan dan penyelidikan. "Kita lihat perkembangannya," kata Kapolri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.