Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pepi Pernah Bergabung di NII

Kompas.com - 27/04/2011, 19:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Tersangka kasus terorisme, Pepi Fernando, pernah bergabung dengan jaringan Negara Islam Indonesia sewaktu kuliah, tahun 1998. Pepi kemudian memutuskan keluar dan membuat kelompok sendiri.

"Dia membuat grup yang radikal, berjuang dengan cara-cara kekerasan," ungkap Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Boy Rafli Amar, Rabu (27/4/2011) di Mabes Polri, Jakarta.

Boy menjelaskan, Pepi bergabung dengan rekan-rekannya satu kampus di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Ciputat, seperti Muhammad Maulana Sani alias Maulana alias Alan alias Asaf (semester IV), Hendi Suhartono alias Hendi alias Zokaw alias Tono (tamat 2002) dan M Fadil alias Fadil (tamat 2002).

Pepi juga mengajak orang-orang yang baru dia kenal dengan berbagai latar belakang, seperti ahli desain grafis, penjual mainan, penjual burger keliling, tukang sablon, sopir pribadi, karyawan toko, guru vokal, juru kamera, hingga tukang ojek. Pertemuan mereka intensif setahun terakhir untuk merencanakan peledakan bom, baik bom buku maupun bom paket.

Istrinya, Deni Carmelita alias Umi Najla, kata Boy, mengetahui kegiatan ilegal Pepi. Namun, Deni tidak melaporkan ke polisi.

Menurut Boy, Pepi mendapat paham-paham radikal antara lain dari buku-buku jihad. Di rumah mertuanya di Harapan Indah, Bekasi, polisi juga menemukan 24 buku tentang Islam radikal selain berbagai bahan peledak. Buku yang disita di antaranya berjudul Sepak Terjang NII KW9, Abu Toto Menyelewengkan NII Pasca Kartosuwiryo, Kisah Dajal, Mega Proyek Kedua Al Qaeda, Prinsip-Prinsip Jihad, Membina Angkatan Mujahidin, Jihad, dan Khas Kelompok yang Dijanjikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com