BOGOR, KOMPAS.com - Kepala Polri Jenderal Pol Timur Pradopo mengatakan, pelaku bom bunuh diri di Masjid Adz Dzikro Kompleks Mapolresta Cirebon, Muhammad Syarif Astanagarif (32), belajar merakit bom dari pihak lain. Saat ini, Polri tengah menelusuri dari mana Syarif belajar merakit bom. Seperti diberitakan, sebelum merakit bom, Syarif membeli buku di sebuah toko buku.
"Ini perlu didalami. Artinya, kita masih harus merangkai dan memeriksa yang lain. Sekarang sedang dalam proses penyelidikan sehingga kita tidak bisa menyampaikan secara utuh apa yang terkandung dalam kegiatan-kegiatan tadi," kata Kapolri di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/4/2011).
Terkait dugaan adanya pelaku lain, Kapolri mengatakan, penyidik masih mengurai hal-hal yang berkaitan dengan pelaku. Kapolri memilih tak berkomentar ketika ditanya dugaan motif pelaku.
Saat ini, Tim Densus 88 Anti Teror Polri tengah memeriksa adik Muhammad Syarif sebagai saksi. "Dia masih bersama Tim Densus 88," kata Wakil Kabareskrim Irjen Matius Salempang di Mabes Polri, Jakarta, Senin (18/4/2011).
Matius mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kelompok lokal yang diikuti Syarif. Matius belum bersedia menyebut nama kelompok itu. Namun, bersama kelompoknya itu, Syarif pernah merusak minimarket Alfamart di Cirebon lantaran menjual minuman keras. Selain itu, Syarif juga diduga terlibat pembunuhan seorang anggota TNI awal April 2011.
"Kawan-kawan di lapangan masih bekerja keras untuk bisa katakan apa betul-betul ini hanya kelompok lokal atau terkait dengan kelompok lain," kata dia.
Kepala Bagian Penerangan Umum Polri, Kombes Boy Rafli Amar, mengatakan, pihaknya mempersilakan keluarga membawa jenazah Syarif untuk dimakamkan. Kini, jenazah Syarif masih terbujur kaku di kamar jenazah Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Dalam waktu dekat jenazah sudah bisa diambil. Silakan keluarga koordinasi dengan penyidik," kata Boy.
Sebelumnya, Polri sudah memastikan jenazah pengebom adalah Syarif berdasarkan hasil tes DNA. Setelah memeroleh hasil tes DNA dan sidik jari, Senin (18/4/2011), Polri memastikan bahwa Syarif adalah pelaku bom bunuh diri. Namun, hingga saat ini masih diselidiki apa motif yang melatari peledakan bom saat pelaksanaan ibadah shalat Jumat tersebut.
Baca juga: Syarif Tuliskan Pesan di Buku Jihad
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.