JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Komunikasi dan Informatika mengakui bahwa pemblokiran situs porno belum sempurna. Hal ini terbukti dengan kasus anggota DPR asal Fraksi PKS Arifinto yang menikmati video porno pada saat sidang paripurna, akhir pekan lalu.
"Bocor-bocor sedikit masih terjadi. Tidak ada yang 100 persen. Mana ada yang 100 persen berhasil blokir pornografi," kata Tifatul kepada para wartawan di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (12/4/2011).
Tifatul menambahkan, Kementerian Komunikasi dan Informatika akan menyelidiki penyebab terbukanya akses pornografi di Gedung DPR. "Kita cek nanti, apakah itu provider-nya (yang bersalah). Apakah dia pakai WiFi? Itu bisa kita lakukan," kata politisi PKS ini.
Saat awal diketahui publik, Arifinto mengaku bahwa konten porno yang diaksesnya berasal dari sebuah link yang diterimanya melalui e-mail. Ketika membukanya dan mengetahui isi link tersebut, Arifinto mengatakan langsung menghapusnya. Namun, berdasar keterangan fotografer Media Indonesia M Irfan yang membidik aksinya, aktivitas menyaksikan konten porno itu dilakukan lebih dari satu menit. Bahkan, Arifinto sempat memilih sejumlah file yang ada dalam perangkat tabletnya.
Meluasnya pemberitaan soal itu, membuat Arifinto mengambil keputusan mundur dari keanggotaan DPR 2009-2014. Pengumuman pengunduran diri dilakukannya pada Senin (11/4/2011) kemarin, di Gedung DPR, Jakarta.
Baca juga: Tifatul: Sikap Arifinto Patut Dicontoh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.