Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Tak Bisa Melarang

Kompas.com - 11/04/2011, 19:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi mengatakan, Presiden tidak memiliki kapasitas untuk melarang kelanjutan rencana pembangunan gedung baru DPR senilai Rp 1,2 triliun. "Presiden hanya menyampaikan agar berhemat," kata Sudi kepada para wartawan di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (11/4/2011).

Terkait ajakan Presiden untuk melakukan optimasi dan efisiensi anggaran, Sudi mengatakan, dalam waktu dekat, hal tersebut akan ditingkatkan menjadi peraturan presiden. "Saat ini dalam proses," ujarnya.

Seperti diwartakan, kader Partai Demokrat mengaku kecewa kepada pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat yang mengabaikan sinyalemen yang disampaikan Presiden tentang penghematan anggaran negara. Buktinya, DPR memutuskan tetap melanjutkan pembangunan gedung baru senilai Rp 1,138 triliun.

Kekecewaan itu disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Saan Mustopa di Jakarta, Jumat (8/4/2011). Pidato Presiden Yudhoyono, yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, adalah arahan supaya semua instansi pemerintah melakukan penghematan anggaran negara. Sebab, saat ini masih ada gedung milik pemerintah yang tak dimanfaatkan secara optimal.

Pembangunan gedung baru oleh instansi pemerintah sebaiknya ditunda, terutama jika belum mendesak. Apalagi untuk gedung yang masih menimbulkan permasalahan dan polemik, seperti gedung baru DPR.

Menurut Saan, seharusnya DPR dapat menerima sinyalemen dari Presiden Yudhoyono dengan menunda sementara pembangunan gedung baru. "Karena keputusannya tetap dilanjutkan, berarti DPR tak menangkap sinyal Presiden tentang penghematan anggaran," katanya.

Sekretaris Fraksi Partai Demokrat (F-PD) DPR itu menyesalkan sikap pimpinan DPR yang terlalu menyederhanakan kesimpulan hasil rapat konsultasi pimpinan fraksi, pimpinan Badan Urusan Rumah Tangga, dan pimpinan DPR, Kamis lalu. Seharusnya kesimpulan yang diambil tak sebatas jumlah fraksi yang setuju dan fraksi yang tidak setuju. Ada fraksi yang menyetujui pembangunan gedung baru disertai catatan.

"Seharusnya pimpinan DPR memformulasikan dahulu keinginan fraksi. Jangan menyimpulkan pembangunan gedung dilanjutkan karena tujuh fraksi setuju," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

    TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

    Nasional
    Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

    Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

    Nasional
    Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

    Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

    Nasional
    TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

    TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

    Nasional
    Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

    Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

    Nasional
    Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

    Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

    Nasional
    Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

    Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

    Nasional
    Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

    Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

    Nasional
    Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

    Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

    Nasional
    Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

    Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

    Nasional
    Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

    Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

    Nasional
    Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

    Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

    Nasional
    Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

    Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

    Nasional
    Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

    TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com