Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cagub Artis Populer, tapi Belum Teruji

Kompas.com - 23/03/2011, 12:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Dua bakal calon gubernur DKI Jakarta berasal dari kalangan artis. Nama Tantowi Yahya dan Rano Karno digadang-gadang menjadi calon kuat meraih banyak suara dalam Pilkada DKI Jakarta 2012. Meski sudah mulai meniti karier di dunia politik, pengamat berpandangan keduanya belum memiliki kemampuan teruji, walaupun diakui tingkat kepopuleran keduanya sangat tinggi. Tantowi adalah anggota Komisi I DPR, sedangkan Rano merupakan Wakil Bupati Tangerang.

”Belum ada satu artis yang sukses membuat gebrakan di dunia politik, termasuk mereka yang saat ini berada di parlemen. Banyak yang belum menunjukkan prestasi dan teruji secara riil politik kepemimpinannya,” kata Abdul Ghafur Sangadji, pengamat politik dari Universitas Indonesia, Rabu (23/3/2011), saat dihubungi wartawan.

Namun, kata Ghafur, peluang bagi artis untuk terpilih sebagai orang nomor satu di DKI masih terbuka lebar. Asalkan calon-calon tersebut bisa meyakinkan publik bahwa mereka mampu memimpin DKI dan menyelesaikan masalah-masalah yang ada di Ibu Kota.

”Kalau dilihat dari track record-nya seperti Rano Karno yang saat ini menjabat sebagai Wakil Bupati Tangerang dan Tantowi di DPR, mereka memiliki peluang, tapi mampu tidak meyakinkan publik?” ujar Ghafur.

Dia menilai, untuk mengatasi masalah utama Jakarta seperti macet, banjir, dan kawasan kumuh dibutuhkan seorang pemimpin bertipe pemikir dan pekerja secara komprehensif selama lima tahun mendatang. ”Mereka berdua (Tantowi dan Rano) memang telah memiliki nama besar. Tapi perlu diingat, kontes pilkada tidak sama dengan pementasan drama yang dilakukan artis di televisi,” tuturnya.

Dengan demikian, lanjut Ghafur, apabila ingin menang, harus beradu visi yang kuat. Siapa yang bagus, mereka akan terpilih menjadi pemimpin DKI periode ke depan.

Dikatakan Ghafur, calon-calon artis itu setidaknya harus memiliki tiga kriteria. Pertama, memiliki grand design penyelesaian masalah Jakarta secara komprehensif. Kedua, mampu menjabarkan target pencapaian dalam kurun empat tahun, terutama dalam mengatasi masalah Jakarta. Ketiga, calon gubernur ini tidak latah. Artinya, menjadi calon gubernur berdasarkan panggilan jiwa bukan sebatas kontes politik atau entertainment belaka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com