YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Partai Keadilan Sejahtera meneguhkan target meraih posisi tiga besar dalam Pemilihan Umum 2014. Peneguhan target ini ditegaskan dalam Musyawarah Kerja Nasional II di Yogyakarta, Kamis (24/2/2011) malam.
"Perolehan kursi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di lembaga legislatif semakin bertambah setiap tahunnya, dan ini menunjukkan bahwa formula kaderisasi yang dilakukan PKS sudah tepat, sehingga kami berkeinginan untuk bisa meraih tiga besar dalam pemilihan umum mendatang," kata Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaag.
Menurut dia, masuk menjadi tiga besar dalam pemilihan umum mendatang akan mampu menjadikan PKS sebagai kekuatan penyeimbang, sehingga bisa memberikan konstribusi yang maksimal bagi kemajuan Indonesia.
Pada saat partai politik ini mengikuti pemilihan umum untuk pertama kalinya, kata dia, PKS meraih tujuh kursi di DPR RI, dan menempatkan seorang kadernya di kabinet. Kemudian meningkat menjadi 45 kursi dan tiga menteri saat berada di bawah kepemimpinan Hidayat Nur Wahid.
"Perolehan kursi di DPR pun kembali bertambah menjadi 57 kursi, serta empat kader di kabinet saat dipimpin Tifatul Sembiring," katanya.
Saat ini, menurut dia, PKS sudah berada di seluruh provinsi di Indonesia, dan berada di 80 persen lebih kota maupun kabupaten, serta lebih dari 60 persen di masing-masing kecamatan dari kota atau kabupaten itu.
"Sehingga kami yakin bahwa PKS siap menjadi partai pertama yang siap diverifikasi untuk maju dalam Pemilihan Umum 2014," katanya.
Untuk menyongsong pemilihan umum tersebut, maka target dalam waktu dekat adalah menambah satu juta kader pada 2011, serta terus mengokohkan pola manajemen organisasi kepartaian. "Perlu juga diingat, bahwa masuk menjadi tiga besar belum tentu berada di urutan ketiga," katanya.
Pembukaan
Acara pembukaan Mukernas II PKS berlangsung dalam balutan kebudayaan yang menjadi ciri khas Yogyakarta, seperti penampilan tarian ciptaan Sri Sultan Hamengku Buwono I yaitu Beksan Lawung Ageng, penampilan kelompok hip hop yang terkenal dengan lagu keistimewaan untuk DIY, dan tarian Anoman Obong. Sejumlah anggota panitia mengenakan pakaian khas Yogyakarta yaitu surjan dan blangkon.