Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ba'asyir: Pelatihan Senjata Amal Ibadah

Kompas.com - 24/02/2011, 12:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Terdakwa teroris, Abu Bakar Ba'asyir, menolak jika pelatihan militer di Pegunungan Jalin Jantho, Aceh Besar, disebut sebagai kegiatan terorisme. Ba'asyir mengklaim pelatihan militer dengan peserta sekitar 50 orang itu sesuai dengan perintah Allah.

Ba'asyir menyakini, "Latihan fisik dan senjata di pegunungan Aceh adalah amal ibadah untuk menaati perintah Allah," kata pengasuh Pondok Pesantren Mukmin Ngruki, Solo, Jawa Tengah, itu saat membacakan eksepsi pribadi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (24/2/2011).

Ba'asyir menyebut kegiatan di Aceh sebagai I'dad atau mempersiapkan kekuatan fisik dan senjata untuk melawan musuh-musuh yang dianggap kafir. Selain itu, menurut dia, I'dad tidak kalah penting dengan shalat, puasa, zakat, haji, dan lainnya. "I'dad merupakan kebutuhan pokok yang tidak boleh dipandang remeh dalam Islam," kata Ba'asyir.

Seperti diberitakan, Ba'asyir didakwa melakukan pemufakatan jahat, merencanakan, menggerakkan pelatihan militer kelompok teroris di Aceh. Selain itu, Amir Jamaah Anshorud Tauhid (JAT) itu juga didakwa memberikan atau meminjamkan dana sekitar Rp 1 miliar untuk membiayai segala kegiatan di Aceh.

Ba'asyir juga dikaitkan dengan dua perampokan di Medan, Sumatera Utara, yakni perampokan Bank CIMB Niaga dan perampokan Warnet Newnet. Terkait perkara itu, Ba'asyir dijerat pasal berlapis dalam UU Nomor 15 Tahun 2003 tentang Terorisme dengan ancaman hukuman maksimal, yakni mati atau penjara seumur hidup. Adapun hukuman paling ringan, yakni penjara selama tiga tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    MK Minta Pemilu Ulang di TPS Perusahaan Perkebunan di Riau karena Jumlah Buruh Janggal

    MK Minta Pemilu Ulang di TPS Perusahaan Perkebunan di Riau karena Jumlah Buruh Janggal

    Nasional
    Publik Marah soal Tapera, Basuki: Saya Menyesal, Enggak Nyangka

    Publik Marah soal Tapera, Basuki: Saya Menyesal, Enggak Nyangka

    Nasional
    Soal Motif Penguntitan Jampidsus, Kejagung: Tanyakan ke Polri, Siapa di Belakangnya

    Soal Motif Penguntitan Jampidsus, Kejagung: Tanyakan ke Polri, Siapa di Belakangnya

    Nasional
    KPU Mulai Simulasi E-Coklit untuk Pilkada 2024

    KPU Mulai Simulasi E-Coklit untuk Pilkada 2024

    Nasional
    Gus Yahya Larang Anggota Pakai Identitas NU untuk Kampanye Pilkada

    Gus Yahya Larang Anggota Pakai Identitas NU untuk Kampanye Pilkada

    Nasional
    Respons Bamsoet, Fahri Hamzah Sebut Pembenahan Sistem Politik Tak Bisa Tambal Sulam

    Respons Bamsoet, Fahri Hamzah Sebut Pembenahan Sistem Politik Tak Bisa Tambal Sulam

    Nasional
    Indonesia Dikalahkan Irak, Erick Thohir: Masih Ada Peluang

    Indonesia Dikalahkan Irak, Erick Thohir: Masih Ada Peluang

    Nasional
    Wakil Ketua KPK Setuju UU KPK Direvisi Total

    Wakil Ketua KPK Setuju UU KPK Direvisi Total

    Nasional
    Singgung Friksi Polri-Kejaksaan, Mahfud Beberkan Kasus Djoko Tjandra dan Nurhayati

    Singgung Friksi Polri-Kejaksaan, Mahfud Beberkan Kasus Djoko Tjandra dan Nurhayati

    Nasional
    Nasdem Sebut Ide Bamsoet Kembalikan Pilpres ke MPR Sebuah Kemunduran

    Nasdem Sebut Ide Bamsoet Kembalikan Pilpres ke MPR Sebuah Kemunduran

    Nasional
    Basuki Sebut Proyek IKN Akan Dipercepat Tanpa Perubahan

    Basuki Sebut Proyek IKN Akan Dipercepat Tanpa Perubahan

    Nasional
    Direkomendasikan Nasdem Jajaki Pilkada Jabar, Ilham Habibie: Perubahan Datang Mendadak

    Direkomendasikan Nasdem Jajaki Pilkada Jabar, Ilham Habibie: Perubahan Datang Mendadak

    Nasional
    PDI-P Selesai Persiapkan Pilkada di 5 Provinsi, Jakarta Masih Dinamis

    PDI-P Selesai Persiapkan Pilkada di 5 Provinsi, Jakarta Masih Dinamis

    Nasional
    Tanggapi “All Eyes on Papua”, Wapres Minta Pemda Libatkan Masyarakat Adat dalam Pembangunan

    Tanggapi “All Eyes on Papua”, Wapres Minta Pemda Libatkan Masyarakat Adat dalam Pembangunan

    Nasional
    Korban Optimistis DKPP Pecat Ketua KPU Imbas Asusila dan Salah Gunakan Jabatan

    Korban Optimistis DKPP Pecat Ketua KPU Imbas Asusila dan Salah Gunakan Jabatan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com