Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mabes Polri Didesak Tangani Kasus Yapi

Kompas.com - 16/02/2011, 15:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Organisasi Islam Ahlul Bait Indonesia (ABI) mendesak Bareskrim Polri mengambil alih penanganan kasus penyerangan Pondok Pesantren (Ponpes) Yayasan Pesantren Islam (Yapi) di Pasuruan, Jawa Timur. Pasalnya, Polda Jawa Timur dinilai tidak serius menangani kasus yang terus berulang itu.

"Kita minta Mabes Polri melakukan supervisi karena pihak Polda (Jawa Timur) hanya menganggap kasus itu tawuran biasa," ucap Iqbal Tawakal Pasaribu, pengacara ABI, seusai berkoordinasi dengan Wakil Kepala Bareskrim Polri Irjen Didik M, di Mabes Polri, Rabu (16/2/2011).

Iqbal mengatakan, kejadian serupa sudah terjadi tujuh kali dalam tiga tahun terakhir. Sebelumnya terjadi pengerusakan asrama putri dan rumah ustaz. Bahkan, kata dia, ada teror akan memperkosa santriwati. "Kami menyesalkan selama ini kepolisian tak mengambil tindakan menghukum para pelaku dan tidak mencegah," ucap dia.

Hasan Daliel, Ketua ABI, mengatakan, otak penyerangan itu adalah TA, tokoh organisasi Islam Al-Bainat. "Dia provokator nomor satu. Dia dengan Al-Bainatnya mengkafirkan kelompok kami. Dia tidak bisa dinasihati siapa pun," ucap dia.

"Modus memprovokasi sama. Di mimbar, dia menghasut massa. Ini kelompok kafir, ini kelompok yang harus dibasmi. Bahkan sampai mengeluarkan kalimat paling kasar, sampai menyerang kelompok lain," ucap Hasan.

Dikatakan Hasan, pihaknya berharap kasus ini diselesaikan oleh kepolisian dengan menangkap auktor intelektualis. "Jika tidak dituntaskan, kami khawatir akan mendorong anarkisme di berbagai tempat, melibatkan komunitas lain. Itu akan mengancam keberagaman di Indonesia," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

    Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

    Nasional
    Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

    Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

    Nasional
    TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

    TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

    Nasional
    Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

    Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

    Nasional
    Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

    Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

    Nasional
    Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

    Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

    Nasional
    Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

    Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

    Nasional
    Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

    Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

    [POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

    Nasional
    Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

    Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

    Nasional
    Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

    Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

    Nasional
    Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

    Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

    Nasional
    GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

    GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

    Nasional
    Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

    Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com