Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Gelap Berapa Kekayaan Valas Gayus

Kompas.com - 15/02/2011, 19:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Aparat penegak hukum hingga kini masih belum memberikan laporan pasti mengenai nilai kekayaan valuta asing mantan pegawai pajak, Gayus HP Tambunan, yang sebenarnya, khususnya dalam bentuk mata uang dollar Amerika Serikat ataupun dollar Singapura yang disimpan di safe deposit box (SDB) sejumlah bank.

Hal itu terungkap dari siaran pers tertulis yang dibagikan Ketua Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum Kuntoro Mangkusubroto, seusai rapat terbatas di Kantor Presiden, Kompleks Istana, Jakarta, Senin (14/2/2011) petang lalu. Akhir pekan lalu, Wakil Presiden Boediono, yang mendapat tugas Presiden, untuk ikut membantu koordinasinya dengan aparat penegak hukum mengenai penuntasan kasus Gayus melaporkan hasil koordinasi pertamanya kepada Presiden Yudhoyono.

Siaran pers tersebut menyebutkan mitra kerja Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) di Amerika Serikat dan Singapura masih belum bisa memberikan data yang diminta. Bahkan, PPATK di AS dan Singapura meminta informasi lebih rinci dari PPATK Indonesia tentang kekayaan valuta asing milik Gayus.

"Untuk informasi mengenai uang kertas dalam bentuk valas AS dan Singapura, PPATK diminta memberikan informasi rinci mengenai jumlah uang, denominasi, dan nomor seri valuta asing tersebut. Informasi itu diharapkan bisa membantu mereka mencari (kekayaan Gayus) lebih rinci lagi," tandas Kuntoro, dalam siaran pers tiga halaman tersebut.

Kuntoro mengakui, PPATK yang ikut menelusuri keberadaan Gayus saat ke Malaysia dan Makau dengan nama samaran,  juga tidak mendapatkan informasi yang diminta. "Informasi yang diminta tidak ditemukan dalam database mereka," tambah Kuntoro.

Sebelumnya, PPATK juga telah meminta informasi kepada mitra kerja PPATK di Singapura dan Amerika Serikat mengenai mata uang dollar AS dan dollar Singapura atas nama Gayus yang disimpan di SDB.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, simpanan Gayus dalam mata uang rupiah dan valuta asing tersebar di 24 rekening bank. Di antaranya mulai dari Bank Panin, Bank Central Asia, dan Bank Mandiri. Total seluruhnya mencapai Rp 23,3 miliar dan 502.000 dollar AS (Kompas, 16/9).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com