Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hubungan Warga dan Ahmadiyah Baik

Kompas.com - 06/02/2011, 22:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pimpinan Ahmadiyah Cikeusik, Suparman, tidak habis pikir dengan penyerangan massa terhadap warga Ahmadiyah di tempat tinggalnya. Menurutnya, hubungan warga Ahmadiyah dan warga sekitar selama ini baik-baik saja.

Parman, demikian dia biasa dipanggil, menceritakan, keberadaan jamaah Ahmadiyah di Kampung Peundeuy, Desa Umbulan, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Banten, sudah ada sejak ia pindah ke desa tersebut pada 1992. Warga sekitar dan perangkat desa mengetahui kegiatan mereka dalam beribadah dan tidak pernah ada gangguan sama sekali.

Meski isu penyerangan terhadap jamaah Ahmadiyah kerap muncul, Parman yang sehari-hari menjadi guru mengaji di kampungnya tidak merasa khawatir karena hubungan mereka dan warga sekitar baik-baik saja. Itu sebabnya Parman tetap merasa tenang ketika pada Kamis (3/2/2011), rekannya Atep memberi tahu akan adanya penyerangan warga di tempatnya.

"Karena kita di sana kondusif, jadi enggak curiga. Mereka (warga) tahu siapa saya," kata Parman, yang menjadi pimpinan Ahmadiyah Cikeusik sejak Agustus 2010.

Parman mengakui, setelah mendapat berita soal penyerangan warga itu, ia dan Atep sempat mengecek kebenaran isu tersebut kepada aparat setempat. Namun, polisi menjawab tidak tahu. Demikian pula dengan para perangkat desa. Ketika akhirnya terjadi penyerangan pada Minggu (6/2/2011) siang, Parman menduga hal itu direncanakan secara rapi.

"Jadi (penyerangan) direncanakan luar biasa, betul-betul rapi. Kalau saya tahu, saya selamatkan semuanya," kata Parman yang diamankan di markas Kepolisian Resor Pandeglang sejak Sabtu (5/2/2011) pagi.

Sampai saat ini, Parman, istri dan anak bungsunya, serta Atep masih diamankan di Polres Pandeglang. Ia belum tahu sampai kapan berada di Mapolres Pandeglang. Ia mengungkapkan, ia dan istrinya yang masih berwargakenegaraan Filipina telah diminta menandatangani Berita Acara Perkara terkait masalah keimigrasian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com