Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Publikasikan 17 Rekening Gendut yang Wajar!

Kompas.com - 06/02/2011, 15:06 WIB

 JAKARTA, KOMPAS.com — Indonesian Corruption Watch (ICW) menuntut Markas Besar Polri mengumumkan indikasi 17 rekening gendut pejabat kepolisian yang dikatakan wajar oleh Mabes Polri. 17 rekening ini merupakan sebagian dari 23 rekening yang dilaporkan oleh ICW yang dicurigai bukan berasal dari sumber legal.

Parameter wajar oleh kepolisian, karena uang dalam rekening diperoleh dengan cara-cara yang legal, baik dari hasil kebun, usaha angkot, dan warisan keluarga oknum-oknum polisi tersebut. Meskipun wajar, Mabes Polri menolak untuk dipublikasikan.

"Mabes Polri mengatakan 17 rekening itu wajar, tapi kami menuntut agar Mabes Polri memberikan informasi secara substansi detail wajar yang dimaksudkan seperti apa? Harus disampaikan kepada publik jumlahnya berapa dan nama pemilik rekening. Tapi, polisi menolak membukanya dengan banyak alasan, padahal dikatakan wajar," kata Koordinator Divisi Investigasi ICW, Agus Sunaryanto, dalam jumpa pers di kantor ICW, Minggu (6/2/2011).

Permintaan ICW pada Mabes Polri untuk memublikasikan 17 rekening gendut yang dikatakan wajar telah diajukan sejak 2 Agustus 2010, tapi pada 4 Agustus 2010 Mabes Polri menyatakan menolak permintaan tersebut.

Sampai dengan persidangan sengketa rekening gendut ini di sidang Ajudikasi Komisi Informasi Pusat (KIP), sejak tanggal 1 Desember dan 28 Desember 2010, serta 18 Januari 2011, pihak kepolisian tetap bersikukuh untuk menutup-nutupi bahwa rekening anggotanya merupakan rahasia. "Kami menekankan di sini, dibantah untuk tidak dipublikasi oleh kepolisian dengan mengatakan ini sudah clear, kemudian tidak ada indikasi pidana, kalau begitu kenapa tidak dipublikasikan dengan detail kepada publik," ungkap aktivis ICW, Tama S Langkun.

ICW berharap melalui akhir putusan sidang KIP pada 8 Februari 2011 nanti, Majelis Komisi Informasi dapat membuka jalan agar informasi rekening gendut yang dianggap wajar oleh Mabes Polri bisa dibuka ke publik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa 'Abuse of Power'

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa "Abuse of Power"

Nasional
PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

Nasional
Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Nasional
Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Nasional
Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Nasional
Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Nasional
Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Nasional
Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Nasional
Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Nasional
Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Nasional
Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Nasional
Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com