Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Militer Mesir Berbalik Dukung Rakyat

Kompas.com - 01/02/2011, 04:25 WIB

KAIRO, KOMPAS.com — Pendulum politik di Mesir berubah. Pihak militer yang semula pro status quo, kini berbalik menyokong gerakan kaum revolusioner yang hendak menggulingkan pemerintahan Hosni Mubarak.

Pihak militer dalam sebuah pernyataannya, Senin (31/1/2011), menyebutkan, tuntutan rakyat Mesir "sah". Mereka pun berjanji tidak akan menumpas protes massal anti-pemerintah yang dijadwalkan berlangsung Selasa (1/2/2011).

"Bagi bangsa besar Mesir, angkatan bersenjata Anda, yang mengakui hak-hak sah rakyat... tidak menggunakan dan tidak akan menggunakan kekerasan terhadap rakyat Mesir," kata militer dalam sebuah pernyataan.

Seorang juru bicara mliter yang dikutip televisi pemerintah Mesir dan kantor berita resmi MENA menambahkan, kebebasan berpendapat yang damai dijamin bagi semuanya.

"Kebebasan berpendapat dengan cara-cara damai merupakan hak setiap orang. Angkatan besenjata menyadari dan mengakui tuntutan sah rakyat yang terhormat," katanya.

"Keberadaan angkatan bersenjata di jalan untuk kebaikan Anda dan demi keselamatan dan keamanan Anda, dan mereka tidak akan menggunakan kekerasan terhadap bangsa besar ini," katanya.

Analis politik Diaa Rashwan mengatakan, "Ini berarti militer kini memegang kendali." Senin, hari ketujuh protes, demonstran memadati pusat kota Kairo untuk menolak pemerintah yang dibentuk Mubarak dalam tantangan terbesar atas kekuasaannya selama tiga dasawarsa.

Penyelenggara mengumumkan pemogokan umum tanpa batas waktu dan berjanji mengadakan "pawai sejuta orang" di Ibu Kota Mesir itu pada Selasa, dan di kota kedua Iskandariyah, setelah sepekan pergolakan yang menewaskan sedikitnya 125 orang dan melukai ribuan lain.

Minggu, sejumlah helikopter dan jet tempur angkatan udara Mesir terbang rendah di Kairo, sementara truk-truk pasukan tambahan terlihat di lapangan pusat, tempat pemrotes menuntut diakhirinya kekuasaan Mubarak.

Itu merupakan unjuk kekuatan militer terakhir Minggu dalam upaya yang tampaknya untuk mendesak pemrotes kembali ke rumah mereka sebelum berlakunya jam malam.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com