Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anjlok Gara-gara Mesir

Kompas.com - 01/02/2011, 03:43 WIB

Bangkok, Senin - Harga saham global anjlok pada perdagangan Senin (31/1). Penyebabnya adalah para investor mencari instrumen investasi yang lebih aman setelah terjadi kerusuhan di Mesir.

Kerusuhan yang terus merebak sampai hari ketujuh tersebut dikhawatirkan akan menghancurkan perekonomian negara berpenduduk terpadat di dunia Arab. Keadaan di Mesir pun dikhawatirkan akan menyebarkan ketidakstabilan di kawasan.

Selain harga saham yang anjlok, harga minyak yang juga terus naik mencapai 90 dollar AS per barrel karena ketakutan pada protes yang terjadi di Terusan Suez, kawasan yang menjadi salah satu urat nadi jalur pelayaran kapal tanker minyak dan kapal angkutan barang, dapat mengganggu kelancaran pasokan minyak.

Para demonstran dari segenap lapisan masyarakat Mesir sudah satu pekan ini turun ke jalan. Kerusuhan yang terjadi membuat para investor melepaskan saham mereka di bursa Timur Tengah sehingga indeks Dubai Financial Market melorot 4,3 persen.

Pelepasan saham juga terjadi di bursa Eropa. Pada awal perdagangan, indeks FTSE 100 London melemah 0,5 persen, DAX Jerman turun 0,3 persen dan CAC-40 Perancis turun 0,6 persen.

Tidak hanya di Eropa, ketakutan para investor tersebut juga sampai ke pasar saham AS. Indeks berjangka Dow Jones turun 0,9 persen. Keadaan serupa terjadi juga di Asia. Indeks Nikkei 225 Jepang turun 1,2 persen dan menyentuh level penutupan terendah sejak 3 Januari.

Perdagangan di bursa saham Mesir sempat dihentikan pada Kamis lalu setelah menurun tajam sebesar 6,2 persen. Pada hari sebelumnya, indeks saham Mesir turun 6 persen.

Tidak hanya pasar saham, di pasar surat utang pun terjadi guncangan. Credit default swap Mesir berjangka waktu lima tahun diindikasikan berada pada 475 basis poin, naik dari 424 basis poin. Kenaikan ini mencerminkan bahwa risiko yang dikandung oleh surat utang keluaran pemerintah Mesir semakin tinggi. Fungsi CDS seperti sebuah kontrak asuransi untuk surat utang. Semakin berisiko, semakin tinggi biaya asuransi yang harus dikeluarkan karena risiko gagal bayar semakin tampak nyata.

Peringkat turun

Gonjang-ganjing politik yang terjadi di Mesir juga menyebabkan lembaga pemeringkat Moody’s Investors Service memangkas peringkat surat utang Mesir. Pemangkasan ini berarti surat utang Mesir semakin berisiko. Selain Moody’s, lembaga pemeringkat lain, yaitu Fitch, pekan lalu juga menurunkan outlook Mesir menjadi negatif dari stabil.

Moody’s menurunkan peringkat Mesir dari Ba1 menjadi Ba2 dengan outlook negatif. ”Akhirnya lembaga pemeringkat itu terbuka matanya. Mesir diberi peringkat sama dengan Turki,” ujar Timothy Ash, Kepala Riset pada RBS. (AP/AFP/JOE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com