Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyeksi Politik PKB 2014

Kompas.com - 31/01/2011, 10:00 WIB

Oleh Subur Tjahjono

Di antara enam anggota Koalisi Partai Politik Pendukung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono-Wakil Presiden Boediono, Partai Kebangkitan Bangsa adalah ”anak baik”. PKB mendukung sepenuhnya Setgab, yang dinilai Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar justru akan mempercepat pembangunan.

Sambil berkonsentrasi mendukung pemerintahan, Muhaimin Iskandar masih harus menyatukan faksi-faksi yang ada di partai pewaris pemikiran mantan Ketua Umum Dewan Syuro PKB KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu. Secara legalitas, kepengurusan pimpinan Muhaimin yang terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Namun, faksi Zannuba Arifah Chafsoh atau Yenny Wahid, putri Gus Dur, dalam sejumlah kesempatan menyebut, ”PKB Muhaimin boleh legal, tetapi kami PKB yang asli”. Yenny memimpin PKB yang disebut sebagai PKB Gus Dur. Kalau Yenny Wahid berkantor di kawasan Kalibata, Muhaimin berkantor di Jalan Raden Saleh, Jakarta. Berikut petikan wawancara Kompas dengan Muhaimin, beberapa waktu lalu di Kantor Dewan Pengurus Pusat PKB Jalan Raden Saleh:

Bagaimana PKB bisa bergabung ke Setgab dan ”setia” di Setgab? Koalisi yang dibangun sejak kontrak koalisi adalah parpol dengan presiden terpilih. Lalu, terjadi kontrak koalisi yang lebih permanen antara Presiden/Wapres dan kami. Pada perkembangannya, kontrak sampai 2014 itu, partai di DPR tidak bisa menyesuaikan dengan kesepakatan-kesepakatan di Setgab.

Perbedaan pendapat muncul, bahkan sampai voting di DPR. Padahal, kontrak jelas, yaitu kebersamaan. Karena muncul inkonsistensi di koalisi, lalu lahir ide Setgab. Setgab lahir setelah implementasi kerja sama tidak jalan.

Bagi PKB, koalisi dengan SBY itu berdasarkan berbagai pertimbangan, antara lain kecocokan PKB dengan SBY. Saya diskusi dengan banyak kiai dan pengurus, semua sepakat SBY orang baik. Layak didukung. Memimpin dengan hati. Tidak neko-neko.

Hubungan SBY dengan PKB, kami ingin menunjukkan, dengan berkoalisi, kami berpolitik untuk pekerjaan dan pembangunan. Kami bekerja untuk mempercepat kemakmuran. Politik nomor dua.

Apakah Setgab tidak mengganggu mekanisme saling kontrol dan menyeimbangkan (checks and balances) pemerintah-DPR? Saya kira kalau sifatnya agenda kebersamaan, misalnya yang mendesak UU Pengadaan Tanah untuk proyek pembangunan atau UU Keuangan Negara, tidak membutuhkan checks and balances. Keberadaan Setgab justru mempercepat agenda pembangunan.

Setgab ini berbeda dengan Sekretariat Bersama Golkar dulu yang menyamakan visi misi. Setgab ini masih memelihara perbedaan. Mempersilakan pilihan-pilihan kontrol di DPR.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa 'Abuse of Power'

    PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa "Abuse of Power"

    Nasional
    PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

    PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Nasional
    KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

    KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

    Nasional
    Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

    Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

    Nasional
    Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

    Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

    Nasional
    Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

    Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

    Nasional
    Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

    Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

    Nasional
    Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

    Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

    Nasional
    Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

    Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

    Nasional
    Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

    Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

    Nasional
    Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

    Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

    Nasional
    Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

    Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

    Nasional
    Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

    Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

    Nasional
    Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

    Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

    Nasional
    Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

    Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com